Jikalau penderita berani menyuntikkannya sendiri pada tubuhnya juga tidak masalah, hanya beberapa penderita terkadang merasa geli atau takut ketika harus menyuntikkan insulin pada tubuhnya sendiri. Sehingga dibutuhkan orang lain atau anda orang terdekatnya bisa membantu penderita dalam hal insulin tersebut.
Awal mula ketika insulin sudah masuk dalam resep, kita akan diajari oleh dokter mengenai cara dan bagaimana penggunaan atau pemakaiannya yang benar. Yang direkomendasikan lokasi tubuh untuk suntik insulin biasanya adalah lengan tangan, paha, dan perut. Namun biasanya jika ibu penulis lebih memilih disuntuk insulin lewat lengan tangan saja secara bergantian setiap harinya.
Bergantian dalam hal ini antara lengan tangan kanan dan kiri. Karena jika setiap hari disuntik insulin pada titik lokasi yang sama, akan berimbas buruk pada lokasi titik tersebut.
Selanjutnya mengenai jarum suntik. Insulin dipakai setiap hari untuk penderita diabetes yang kadar gulanya susah untuk dikendalikan, namun untuk jarum suntiknya harus diganti maximal 2x pemakaian.Â
Kalau anda memakai BPJS misalnya ke suatu rumah sakit yang dituju, biasanya akan mendapat insulin untuk jangka waktu 1 bulan. Namun untuk jarum suntiknya harus beli sendiri ke apotik terdekat.
Penulis sendiri meski tidak  ambil jurusan di dunia keperawatan, namun setiap hari juga bertugas untuk menyuntikkan insulin pada Ibunda.Â
Awalnya dulu penulis takut, namun lama-kelamaan karena kebutuhan dan kebaikan sehingga bisa berjalan dengan lancar dan sudah lihai dalam persuntikkan insulin.Â
Ibu sendiri pun juga demikian, awalnya sangat takut dengan jarum suntik, lama-kelamaan sudah terbiasa dan bisa berjalan dengan baik.
*
Dari kisah panjang pengalaman pribadi penulis merawat Ibunda penderita diabetes ini, hikmah apa yang bisa kita ambil?
Intinya tidak ada yang mau orang terdekatnya atau orang tersayang, bahkan diri sendiri menderita diabetes bukan?