Â
[1] Dr Tundjung, Karet dari Hulu Sungai 1900-1940, Suatu Tinjauan Sejarah tenang Peningkatan Sumber Daya Ekonomi Pasca Kesultanan Banjar, Pustaka Agung Kesultanan Banjar, Banjarmasin, 2014
[1] Voyagie gedaan door Jacob Janssen de Roy, na Borneo en Atchin, in 't jaar 1691, en vervolgens; op ordre van den Hoogh Edelen Heer Willem van Outhoorn, terbit 1700, hal 52
[1] Laporan perjalanan F. J .Hartmann 1790 dalam Kronikjk Van Het Historisch Genootschap, penerbit Kemink En Zoon, Utrecht, Â 1864. Hlm 331
[1] A Voyage To and From the Island of Borneo, n he East-Idies, Printed for T. Warner at the Black Boy and J. Batley at the Dove, in Pater-nofter-Row, London, 1718, Hl 48
[1] Sulandjari, Politik dan perdangan lada di Kesultanan Banjarmasin 1747-1787, Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta, 1991, sebuah manuskrip yang sintang yang menuliskan mengenai silsilah Dipati Jaya Negara yang keturunannya merantau ke sintang pada abad ke 18. bisa download pada www.tanjungnagara.blogspot.com Tanjung Nagara: SYEKH HAJI ABDUL HAMID PUTRA MARTAPURA BANJAR
[1] Sultan yang dekat dengan VOC yang selalu memberikan bantuan dan perlindungan militer kepada pasukan sultan dalam setiap pertempuan melawan para bawahan dan keluarga sultan yang melawan sultan, dan satu sisi para bawahan sultan di negara di mana lada bisa di dapatkan lebih suka berdagangn dengan inggris. Maka sering kali terjadi konflik bersenjata antara sultan yang didukung pasukan VOC dengan para mantri di di negara. Buku tesis dan buku noorlander
[1] Laporan perjalanan DR. S. Muller dalam surat kabar Nieuwe Abonnement Rotterdamsche Couran, terbit di Amsterdam tanggal 7 Januari 1847
[1]" Menoeroet kabar2 zaman bahari kala. Atsalnja ada 7 boeah kapal orang Hindoe (Kling) dengan seorang Radjanja masoek, roepanja kiraa di watas Marabahan tapi tempo itoe bloem ada Negri daratan tjoema air sadja (laoet). Adapoen maksoednja ka toedjoeh boeah kapal itoe agar mentjari tanah daratan boeat mendirikan Negri sebab menoeroet soerat penoedjoeman kalau terdapat tanah jang baoenja wangi di sitoelah jang baik boeat Negri. Diantara kapal jang ka 7 boeah ada membawa 2 ekor bebek soerati, maka sewaktoe itoe kapal berlaboeh saoeh lantas itoe, kedoea bebek terseboet terbang mentjahari makanan, kemoedian sorenja kombali di kapal; dilihat oleh Radja Kling bahasa badanja itoe bebek bertjeloemoer dengan loempoer oleh demikian teranglah pendapatan Radja Kling tentoe adalah tanah daratan. Pada keesoekan harinja waktoe pagia selaloe di preksa maka kedoea ekor bebek itoe terbang menoedjoe ke Oetara, setalah itoe maka kapalpoen berlajar mengiringkan sahingga sarapai di mana bebek itoe berhenti dimana ada tanah jang timboel (Tjandi Laras). Sesoedahnja Radja Kling naik di atas itoe tanah maka di preksa dan di tjioem tiada berbaoe wangi tetapi Radja Kling adalah berasa senang hati apabila doedoek di atas tanah itoe sahingga tertidoer beberapa djam lamanja, sesoedahnja Radja Kling bangoen tidoer maka baharoelah menitahkan kepada segala anak boeah isi kapal itoe boeat bermoela memboeat Negri disitoe dan di kasih nama Margasari." M. NIjhoff, Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch indie OUDHEIDKUNDIG VERSLAG 1926 Eerste en Tweede Kwartaal, penerbit Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Batavia, tahun 1927, hlm 154
[1] Dr muller memberikan laporan pertama kali mengenai hal ini dalam musibahnya memasuki perairan sungai bahan sampai ke kalua, dia memberikan laporan mengenai reruntuhan orang keling dimargasari
[1] Lihat de roy