Penyerahan kedaulatan Kesultanan banjar ke VOC pada tahun 1782 mungkin bisa menjadi salah satu moment penting, dimana seluruh wilayah yang dibawah pengaruh Kesultanan Banjar secara politik kemudian diambil alih oleh VOC, meski kemudian VOC meminjamkan beberapa wilayah kepada Keluarga Sultan banjar yang kemudian diperintah oleh Keluarga Sultan banjar tersebut dibawah pengawasan VOC, termasuk disini adalah kerajaan jatuh yang pengelolaannya diserahkan oleh VOC ke Kerajaan Banjar, hal ini terlihat dari konsensi berupa tanah lungguh di Hulu Sungai juga diperkenalkan oleh VOC sebagai pengganti sumber ekonomi dari dilarangnya para Pangeran untuk berbisnis lada oleh VOC. tanah lungguh dibagi dan  ditetapkan oleh belanda.
Â
Perlu dipahami disini bahwa wilayah pengaruh tidak selalu merupakan wilayah yang menjadi wilayah yang diperintah secara absolut, sebagai contoh dalam dunia modern hari ini, banyak negara yang menerapkan sistem pemerintahan yang berbeda-beda, seperti sistem politik persemakmuran yang dilakukan oleh Kerajaan inggris raya, banyak negara di dunia ini yang merupakan wilayah pengaruh inggris raya, raja atau ratu inggris adalah kepala negara mereka, tapi secara politik dan pemerintahan tidak ada kaitan dan ketaatan dengan negara inggris, misalnya negara Asutralia dan Selandia baru, juga Kanada, secara politik Kepala Negara adalah raja atau ratu dari Kerajaan inggris, tapi pemerintahan tetap dilaksanakan secara independent oleh rakyat negara tersebut melalui perdana Menteri yang mereka pilih, sehingga raja atau ratu inggris atau negara inggris sekalipun tidak bisa memaksakan apapun terhadap negara Australia, Selandia baru, atau Kanada. Bahkan sangat mungkin negara-negara tersebut akan bertentangan dengan negara inggris. Artinya pengaruh Kerajaan inggris adalah pengaruh politik yang lebih beraroma serimonial belaka.
Â
Kerajaan Banjar mewarisi wilayah-wilayah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Daha, yang terdiri banyak kerajaan di seluruh Pulau Kalimantan, kerajaan-kerajaan tersebut yang asalnya tunduk kepada Kerajaan Daha beralih kepada Kerajaan Banjar. Ketundukan secara politik tersebut tidak berarti diatur dengan ketundukan absolut kepada Kepada Kerajaan Banjar.
Â
Aristokrat Hulu Sungai
Â
Jejaring aristokrat Hulu Sungai terbentuk semenjak Kerajaan-Kerajaan terbentuk di Hulu Sungai dari Kerajaan suku-suku pribumi hingga Kerajaan besar yang muncul menguasai sebagian besar Pulau Kalimantan dari Kerajaan Dipa, Kerajaan Daha hingga Kerajaan Jatuh dan masa-masa dibawah Kolonial Belanda, pengalaman ratusan tahun telah membentuk genetik yang khas dan unik dan tradisi serta menempa karakter kepemimpinan, pengalaman pemerintahan, mengasah sensitifas, intuisi dan insting politik mereka, dan hal tersebut tidak berhenti hingga pun hari ini.
Â
Oleh karena itulah kemudian muncul pertanyaan tentang aristokrat Hulu Sungai, siapa dan dari mana mereka berasal dan dari mana akar politik serta pemerintahan yang mereka miliki, Jawaban tersebut sesungguhnya akan panjang, tapi dengan memahami diskusi diatas mungkin akan bisa membantu.