Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 6)

1 Agustus 2023   14:31 Diperbarui: 1 Agustus 2023   14:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOOM !! BOOM !!

Alhasil, tubuh mereka meledak tanpa ada satu pun yang selamat. Karena setiap dari mereka membawa alat penyembur api. Misi mereka untuk menangkap dua bersaudara itu pun gagal. Hingga kini, misi itu tercatat sebagai misi yang menjadi misteri dan teka-teki tak terpecahkan. Dengan catatan, kegagalan tim tersebut menangkap target. Kemudian, satu kelompok terbunuh tanpa diketahui siapa pelakunya dan apa yang sebenarnya menjadi motif pembunuhan pasukan tersebut.

OoOoOoO

BIIPP !!

"Bagaimana kabarmu, An ?" Tanyaku kepada Feng Anumerta. "Wah, kau hebat sekali bisa bertahan dari ranjau api yang kau injak kemarin."

"Bagaimana mungkin kau bi-"

"Tentu saja aku bisa. Kau kira, hanya dirimu dan Snake yang bisa memiliki kemampuan itu ? Dunia ini begitu luas, An. Kau perlu membuka cakrawala hidupmu seluas-luasnya. Kau tidak bisa mendapatkan semua kemampuan itu tanpa pergerakan bukan ?"

"Siapa sebenarnya dirimu, Em ? Tidak kusangka kau ternyata masih hidup setelah kejadian setahun yang lalu." Katanya dengan menatap tajam ke arahku.

Aku pun tertawa mendengar pertanyaan yang dilontarkannya.

"Kau tidak berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi satu tahun yang lalu. Kau tahu, kejadian itu selalu terngiang di kepalaku. Melihat betapa terpukulnya Sarah atas kepergianku." Aku berjalan menuju ujung ruangan menatap hamparan kerlap-kerlip lampu di kota. "Tetapi, apakah kau tahu apa bagian yang paling kusesalkan ? Yang sangat membuatku geram ?"

Aku berbalik lagi kearahnya, menatap tajam. Ia menelan ludah dan sedikit gemetaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun