Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sang Elang (Bab 6)

1 Agustus 2023   14:31 Diperbarui: 1 Agustus 2023   14:40 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DOR ! DOR ! DOR !

Sang ketua menembakkan tiga peluru revolver tepat di dahi pasukannya yang berubah wujud. Tim X telah turun ke lantai dasar, bergabung dengan Tim Y.

"Jika salah satu dari kalian telah tergigit ataupun perlahan akan berubah, hanya satu cara yang bisa kita lakukan, menghancurkan otaknya." Ia mengisi peluru revolvernya. "Sayangnya, kita tidak punya waktu untuk hal ini. Dua pasukan dari tim kita telah gugur. Kita harus membakar rumah ini sesegera mungkin."

"Uhuk !"

Ketua tim pun berbalik badan dan menodongkan revolvernya ke salah seorang dari mereka yang terbatuk hingga jatuh. Ternyata dia telah tergigit saat zombie pertama itu berusaha menggigitnya.

"Tidak kusangka zombie itu berhasil menggigitnya tepat di lengan atas. Maafkan aku, pasukanku. Aku tidak pernah sedikit pun berniat untuk membunuh kalian satu persatu."

DOR ! DOR ! DOR !

Kita harus segera membakar rumah ini dan menjauh dari sini !"

Setelah sepuluh menit mereka menyirami seluruh bagian rumah dengan minyak tanah, mereka pun mengambil beberapa vas bunga di ruangan itu dan mengisinya dengan minyak tanah.

"Beristirahatlah dengan tenang, kalian semua." Ucap ketua tim, lalu melemparkan vas bunga itu ke basemen melalui celah jendela pada pintu.

Mereka semua bergegas keluar dan mengambil senjata penyembur api masing-masing. Dengan aba-aba ketua tim, seluruh pasukan menyemburkannya secara bersamaan dan api pun dengan cepat melahap setiap jengkal benda-benda yang telah dilapisi oleh minyak tanah. Lalu, menyambar benda-benda yang mudah terbakar. Tetapi saat mereka telah berhasil membakarnya, tiba-tiba ada empat granat yang dilemparkan ke arah mereka. Ketua tim mengetahui hal itu, tapi ia sendiri tidak berkutik untuk menghindarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun