Mohon tunggu...
ALFANI PUTRIMULYO
ALFANI PUTRIMULYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Girl who want to be a success people

Welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konferensi Asia Afrika

10 Januari 2022   20:41 Diperbarui: 10 Januari 2022   20:50 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidang umum yang terakhir dibuka pada tanggal 24 April 1955. Sidang umum itu membahas tentang rumusan pernyataan dari tiap-tiap komite. Sebagai hasil dari konferensi, sidang umum menyetujui seluruh pernyataan yang dibacakan oleh sekretaris jenderal konferensi.

Hasil dari konferensi tersebut adalah :

  • Kerja dalam bidang ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik, dan mendirikan bank-bank.
  • Kerja sama dalam bidang kebudayaan, anatara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa-bangsa Asia-afrika, memajukan pendidikan, dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih, dan guru.
  • Masalah hak asasi manusia, yakni menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti yang tercantum dlam Piagam PBB serta menentang ras diskriminasi.
  • Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, yakni menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
  • Masalah-masalah lain, yakni mngakui hak-hak bangsa Arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan dengan perdamaian, menuntut kembalinya wilayah Irian Barat kepada Indonesia serta menuntut hak wilayah Aden bagi Yaman.

Mengusahakan perdamaian dan kerja sama di dunia  dengan cara berikut :

  • Mendesak PBB untuk menerima negara-negara yang telah memenuhi persyaratan yakni Kamboja, Sri Lanka, Jepang, Yordania, Laos, Libya, Nepal, dan Vietnam.
  • Mengusulkan supaya diadakan pelarangan ata pembuatan, percobaan, dan penyalahgunaan senjata nuklir.
  • Mengusulkan diadakan kerja sama semua negara di seluruh dunia atas dasar menghormati hak-hak manusia.

Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama dunia.

Hasil dari konferensi tersebut tentunya harus dipatuhi oleh negara-negara anggota termasuk negara penyelenggara. Selain membuahkan hasil kesepakatan, Konferensi ini juga menghasilkan prinsip yang dikenal sebagai Deklarasi Bandung atau Bandung Declaration.

Deklarasi Bandung tersebut berisi sepuluh prinsip yang mengajak semua bangsa di dunia untuk hidup bersama dalam perdamaian dan menjalankan keja sama dalam suasana persahabatan. Mengingat mereka sedang berada dalam kondisi dunia yang sedang memanas akibat konflik antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.

Isi dari Deklarasi Bandung terdiri sebagai berikut :

  • Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujun-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB.
  • Menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa.
  • Mengakui persamaan ras, dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil.
  • Tidak melakukan intervemsi atau campur tangan dalam soal-soal besar maupun kecil.
  • Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
  • Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar dan tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
  • Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
  • Menyelesaikan segala perselisihan inernasional dengan jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase, atau penyelesaian hukum, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan piagam PBB.
  • Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama.
  • Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

Konferensi Asia-Afrika juga telah membuka mata dunia bahwa selain Amerika Serikat dan Uni Soviet, ada poros baru yakni Asia-Afrika. Dengan jumlah penduduk lebih dari separuh populasi dunia dan laju pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, kawasan ini muncul sebagai kekuatan baru dunia.

Pengalaman menunjukkan membangun jembatan untuk menghubungkan kedua benua bukan persoalan yang mudah. Sebelumnya, Asia mengambil prakarsa mendekatkan diri dengan Amerika Latin dan membentuk FEALAC dan pola ASEM yang berujung dengan kegagalan.

Dari pengalaman inilah bisa disimpulkan bahwa semua upaya kerja sama itu hanya akan maju jika dilandasi oleh kerja sama dan kepentingan politik serta tujuan yang sama pula. Pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh Konferensi Asia-Afrika juga memiliki kekuatan yang besar sehingga persahabatan antar negara anggota Konferensi Asia-Afrika terjalin sangat erat.

KAA tidak boleh hanya menjadi suatu kejadian (event). Perjuangan besar ini tidak bisa dikerjakan melalui serangkaian kejadian (KTT-KTT), tetapi memerlukan proses. Untuk itu diperlukan investasi yang tidak kecil. Asia-Afrika membutuhkan sekretariat bersama yang tidak hanya mengurusi urusan-urusan teknis seperti kerja sama teknik, tetapi juga ikut merumuskan agenda strategis dari kemitraa yang strategis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun