Mohon tunggu...
Roeslan Hasyim
Roeslan Hasyim Mohon Tunggu... Editor - Cerpen Mingguan

Penyiar Radio Mahardhika Bondowoso, Pengajar Prodi PSPTV dan Perfilman SMKN 1 Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bendera

14 Maret 2021   19:46 Diperbarui: 14 Maret 2021   20:00 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

nasional.kompas.com
nasional.kompas.com
"Ini bendera Belanda kan?"

"Iya"

"Lantas untuk apa bendera ini? Lagian seperti kurang kerjaan saja, mengumpulkan kita bertiga disini hanya karena bendera Belanda ini, usang pula. Belum lagi aku harus meninggalkan istri dan anakku yang sedang demam di rumah karena terburu-buru." gerutu Kakak pada Ayah.

"Kak, sabar Kak. Dengerin dulu penjelasan Ayah." seruku menenangkan Kakak.

Ayah kemudian menjelaskan bahwa sebelum Kakek meninggal, dia berwasiat pada Ayah untuk mengumpulkan kami bertiga di rumah kakek ketika usia adik sudah masuk 17 tahun. Apa yang ayah lakukan, mulai dari telepon dini hari, mengumpulkan kita di rumah Kakek adalah bagian dari wasiat yang wajib dilakukan karena janji sudah terlontar.

"Kakek meminta Ayah untuk meminta kalian menentukan warna apa yang ingin kalian pilih dari bendera Belanda ini." Ayah menjelaskan.

"Untuk apa Ayah?" tanyaku penasaran.

"Sudah nanti Ayah jelaskan, yang penting kalian tentukan pilihan, apakah mau memilih warna merah, putih dan biru dari bendera Belanda ini."

Kami bertiga, aku, Adik dan Kakak terdiam sejenak memikirkan warna apa yang harus dipilih ditengah-tengah pikiran sedang disibukkan tanya perihal apa sebenarnya yang akan terjadi jika memilih warna yang nanti akhirnya dianggap pilihan benar atau salah.

"Baiklah, kita mulai dari kamu. Kamu mau pilih warna apa?" tanya Ayah pada Kakak.

"Merah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun