Mohon tunggu...
AL ARUDI
AL ARUDI Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk, daripada tidak menulis apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Tua Menukar Angkot dengan Kuda

24 Juli 2024   11:28 Diperbarui: 2 Agustus 2024   14:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dada Wak Jamil berdebar dan tubuhnya tuanya semakin tegang dan gemetar.

"Hai anak muda. Saya menukar kuda ini dengan angkot saya! Jika kamu tidak percaya, mari kita menemui penjual kuda ini!" Wak Jamil menghela nafas sejenak untuk melepas ketegangannya. "Ayo, mana bukti Jika kuda ini milik kamu!" lanjut Wak Jamil. Wajahnya tampak kesal dan marah.

Anak muda itu mengelus-elus kepala kuda itu. Dia mencium moncong kuda itu.

Kuda itu langsung meringkik lirih. Dia membalas ciuman anak muda itu. Kuda itu menatap ke arah anak muda itu. Mata kuda itu tampak berkaca-kaca. Dia meringkik karena merasa senang.

Wak Jamil bingung dan kesal apa yang dituduhkan anak muda itu kepadanya. Dadanya masih bergemuruh karena dituduh mencuri. Kemudian dia menoleh ke arah dua orang anggota polisi yang bersama anak muda itu.

Dua pria yang berseragam polisi sejak tadi hanya memperhatikan apa yang dibicarakan Wak Jamil dan anak muda itu.

"Maaf, Wak! Untuk saat ini Wak ikut kami ke kantor polisi! Orang yang menukar kuda dengan angkot milik Wak sudah kami tahan. Dia sudah mengaku bahwa dia menjadi penadah kuda hasil curian!" Kata salah seorang polisi dengan tegas.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun