Mohon tunggu...
Bram Zee
Bram Zee Mohon Tunggu... -

Cuman isenk doang..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Band

18 September 2011   03:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:52 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Andre dan Bimo menoleh kearah datangnya suara. Andre sedikit bergeser dari tempat duduknya memberikan sedikit ruang sehingga Raka bisa duduk disampingnya.


“Belum ada kabar?”


“Shelly?” Bimo memastikan pertanyaan Raka. Raka mengangukan kepala.


"Belum"


“Mungkin dia telat” kata Diana.


“Ngga mungkin, Shelly ngga pernah telat, dia pasti ngasih kabar kalau dia datang telat” Andre sangat yakin dengan apa yang barusaja diucapkannya. Shelly memang orang yang paling disiplin dibandingkan ketiga temannya yang lain.


"Na, lu bisa ngga ngusahain supaya giliran kita dituker"


Acara akan dilangsungkan sekitar tiga puluh menit lagi, sementara Shelly belum diketahui keberadaannya. Padahal The Dun’s mendapatkan giliran pertama untuk tampil. Raka menyuruh Diana untuk mengusahakan agar giliran tampil The Dun’s bisa dirubah, agar mereka punya waktu untuk mencari tahu keberadaan vokalis mereka.


***

"Gimana Na?" Bimo segera bertanya pada Diana ketika melihat sosok Diana yang baru saja masuk.


"Kalian dapat giliran no tujuh, kalian beruntung karena band no tujuh mengundurkan diri sehingga kalian bisa mengisi urutan tersebut"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun