Mohon tunggu...
Muhamad Agung Noerwahid
Muhamad Agung Noerwahid Mohon Tunggu... CEO at Solit.id -

#akuagung "Biarkan Jemari menari mengikuti irama hati" ------------------ Solit.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kita Hanyalah Alasan Semu

2 Desember 2017   01:55 Diperbarui: 2 Desember 2017   01:57 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ahhh!! Apa yang aku pikirkan. Jauhkan pikiran itu Dhamar Wigoena!!"  Ujarku pada diriku sendiri.

Terlepas dari lamunan itu, terdengar suara nada dering tanda ada telepon dari seseorang. Aku bergegas menuju kamarku dimana aku menyimpan telepon genggamku.

"Halo.. Dhamar? Sudah bangun?" --Terdengar suara wanita yang taka sing lagi ditelingaku.

"Hei Audy, apa kabar? Lama tak terdengar kabar, sudah pulang ke Indonesia?" --Tanyaku sigap karena itu memang suara dari teman wanitaku yang bernama Audy.

Mungkin timbul sebuah pertanyaan, siapakah Audy? Audy adalah teman baik dari Sandra dan juga teman baikku. Dia adalah seorang model yang terkenal. Jadi tak heran jika dia sering sekali pergi ke Luar Negeri untuk hanya sekedar melepas penat dari padatnya kerjaan disini. Hidupnya yang serba mewah karena untuk mendapatkan status social yang menunjukkan kesuksesan karirnya di dunia permodelan menjadi gayanya dimana pun dan kapanpun. 

Walau begitu, dimataku dia tetaplah seorang wanita yang baik dan setia kawan. Selain itu, dia pun rajin untuk mengunjungi Panti Asuhan dan menjadi Orang Tua asuh disana. Wajar saja, keua orang tuanya sudah lama berpisah dan dia dibesarkan oleh neneknya yang kini sudah meninggal dunia. Hidup sendiri dan mandiri bukan menjadi alas an dia untuk menjadi pribadi yang ikut terjerumus dalam ruang hitam pergaulan yang dapat saja merusak hidupnya bahkan karirnya. 

Dia sadar bahwa banyak sekali diluar sana yang lebih tidak beruntung dari dia, dan itumenjadi alasan utama dia ingin melihat anak-anak di Panti Asuhan bahagia setiap hari dan setiap waktu.

"Ia nih, aku sudah di Indonesia. Dan aku ada kejutan untuk kamu. Coba deh kamu keluar rumah sekarang." --Jawabnya dengan nada penuh kebahagiaan dan semangat.

"Hah?!! Ngapain? Belum mandi iniiii, masih baru bangun tidur dan beres ngelamun."  -Sambil aku melihat ke arah luar melalui jendela kamarku.\

Dan ternyata benar dugaan dalam otakku, Audy sudah ada di luar rumah dan sedan sportg berdiri tepat di depan pintu rumahku. Ya walau sudah lama tak bertemu, tapi siapa yang bisa melupakan wajah dan bentuk tubuh seorang super model yang selalu ada di layar kaca setiap hari.

"Sudah cepat keluar sekarang. Kalau ngak aku bakalan marah terus ga akan mau ketemu lagi sama kamu." --Ujarnya sambil langsung mensudahi panggilan teleponnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun