Hubungan Keti dengan Deva sedikit merenggang karena jarang bertegur sapa. Hanya Yogi yang menemani gadis itu saja dan dia mengenalkan kawannya yang bernama Putra.Â
Awalnya Keti begitu senang dengan kehadiran Putra. Entahlah, masalah kesalahpahaman pun tak khayal terjadi begitu saja.
Di ruang BP. Keti, Mila, Eca, Yogi dan Deva dikumpulkan jadi satu. Mila menangis tersedu-sedu. Keti bingung ikut bergabung meskipun belum jelas duduk permasalahannya.
"Jadi, siapa yang menyebarkan gosip Mila lesbian?" Pak Dika sebagai wali kelas Keti membuka percakapan.
 Keti tercekat saat mendengar ucapan Pak Dika. Tak percaya. Tanpa dia sadari masalah ini membuat matanya berair. Iyah, Keti mengenal pribadi Mila dengan baik. Deva juga ikut membela, jika Mila bukan wanita seperti gosip yang tersebar luas.
Namun, tatapan Eca sinis kepada Keti bahkan dari sudut matanya tak tampak bulir air mata. Apakah dia penyebab dari masalah ini? Namun, apa motifnya dia sampai tega menyebarkan fitnah. Keti pun menduga-duga.
"Aku, tahu siapa orang menyebarkan gosip itu Pak?" Kata Eca menyela sidang.
"Siapa?" Tanya Pak Dika dan Deva berbarengan.
Telunjuk Eca mengarah ke arah Keti. Sampai hati, dia menuduh Suketi. Menuduhnya sebagai dalang dari permasalahan ini.
"Mil, sumpah bukan aku," Keti segera membela diri.
Mila terdiam, Guru Bp sekaligus wali kelasnya pun tidak percaya dengan tuduhan Eca, termasuk Deva.