Kegiatan Ekstrakurikuler Basket membuat mereka sering menghabiskan waktu bersama. Deva tak lupa mengantarkan Keti pulang dengan sepeda balap yang sering dia kenakan. Keti berdiri di tepi roda yang terpasang besi.
Pernah sekali gadis itu datang terlambat. Berburu waktu disela kesempatan. Tetapi kegiatan ekskul hampir usai. Keti melihat dari sudut lapangan mencari Deva. Kemudian sebuah bola mendarat ke arah Keti siap mengenai wajahnya. Dan, hampir saja mencium pipi sebelah kanannya. Lalu, Deva sigap melindungi. Deva berdiri di hadapan Keti. Bola mendarat tepat di kepala Deva. Mereka terjatuh bersama.Â
Pria itu justru bertanya, "Kamu nggak papa kan, Ket."
Bodoh, bukankah bola itu yang mengenainya. 'Seharusnya aku yang mengatakan itu.' Pikir Keti. Pria berkulit cokelat di hadapannya justru sangat kuatir dengan keadaan Keti.
**
Malam minggu sengaja Deva datang menemui Keti untuk mengajaknya ke rumah Yogi dengan menaiki sepeda berdua. Melewati Jalan kota yang sangat ramai, banyak para muda-mudi berpasangan menikmati malam dan duduk di tepi jalan.
Sepeda Deva menuju alun-alun Kota untuk lebih dekat ke rumah kawannya. Mereka berdua memasuki gang kecil, ada deretan rumah sederhana di sepanjang jalan. Belok ke arah kiri, Yogi sudah menanti Deva dan Keti di halaman rumahnya. Sesekali memetik gitar menyanyikan lagu Peterpan yang berjudul, Tentang Kita.
Ternyata Sapto juga ikut mampir. Keti merasa malu karena ia hanya perempuan sendiri. "Tak apa-apa," bisik Deva.
Di rumah Yogi mereka tengah menikmati malam dengan lagu-lagu sederhana lewat iringan nada gitar yang membahana. Mereka berempat hanya tenggelam dalam nyanyian dan suasana bertajuk bintang di atas langit.
**
"Ket, kelas dua kamu mau masuk jurusan apa?" Tanya Mila tiba-tiba.