Si pengamen pun pergi berlalu.
Ia mulai menyantap satainya.
Baru beberapa tusuk, ia berhenti makan, ia mulai sadar.
Bahwa hanya dirinyalah yang bisa membantu dirinya sendiri.
Bukan semata-mata temannya.Â
"Aku tahu harus melakukan apa" tegasnya sambil mengunyah.
"Syukurlah kalau kamu sudah tahu" kata temannya yang sudah selesai makan.
"Baiklah, mari kita pulang, kita sudahi malam yang lelah ini, hari esok aku pasti akan lebih baik" tegasnya lagi.
"Ya sudah, kalau nanti ada sesuatu yang kau mau ceritakan kepadaku, ceritakan saja. Aku selalu ada untukmu kawan" janji temannya.
"Iya terima kasih, kamu sudah mendengarkan keluh kesahku hari ini, biar aku yang bayar satainya" katanya.
Tak terasa sudah di ujung malam.