Bulan juga tidak bisa melihat,
Tapi ia selalu datang di malam yang pekat.
Laut tidak pernah marah dibilang asin.
Gunung tidak pernah kecewa diterpa angin.
Beberapa baris puisi dari si pengamen.
Yang dibawakan dengan suara yang lantang, dan penuh penghayatan.
Memang musik dan puisi kadang mengedukasi.
Tapi nahas, nasi tetaplah nasi.
Perutnya yang kosong mana mempan dimotivasi.
"Terima kasih" ucapnya kepada si pengamen sambil menyodorkan selembar uang kecil.
"Terima kasih banyak tuan, semoga hari ini menyenangkan!" kata si pengamen.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!