Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Mengedukasi Anak Menggunakan Privilese dengan Bijak Sejak Dini

11 Maret 2023   12:51 Diperbarui: 11 Maret 2023   15:20 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak selamanya anak memperoleh privilese bijak tidak bijak dan bertanggung jawab. (KOMPAS.com/DZAKY NURCAHYO)

Bahwa suatu saat mungkin keadaan akan berubah sehingga kita tidak akan selamanya memperoleh privilese. oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan privilese yang diterima saat ini agar orang lain tetap bisa respect kepada kita di kemudian hari meskipun tanpa faktor privilese lagi.

Peran orangtua mengontrol anak menggunakan privilese 

Konsep tentang privilese memang sangat perlu diajarkan kepada anak sejak dini. bahwa segala keistimewaan yang akses yang mudah yang didapatkan dari fasilitas yang diberikan oleh orangtua mesti dimanfaatkan dengan baik dan bijak.

Memang susah-susah gampang mengenalkan anak tentang konsep privilese dalam kehidupan ini dan bagaimana caranya agar anak tidak tergelincir ke dalam kepribadian yang merasa terlalu istimewa ---dalam arti sempit: superior--- dibanding orang lain di sekitarnya.

Peran controlling dari orang memang sangat dibutuhkan. Orangtua tidak boleh menganggap sepele bahwa privilese memang untuk dinikmati namun juga harus disyukuri dengan sebaik-baiknya.

Bila tidak, maka privilese itu hanya akan menjadi bumerang yang akan menyerang dan merugikan diri sendiri maupun keluarga secara keseluruhan.

Kasus Mario Dandy memang telah menunjukkan betapa pentingnya memahami konsep privilese dalam masyarakat, serta pentingnya mengajarkan anak-anak tentang hal ini. 

Kasus Mario Dandy benar-benar memberikan pelajaran yang berharga bagi seluruh orangtua agar tingkah laku anak yang dibesarkan dengan unsur privilese tetap harus memperoleh kontrol atau pengawasan.

Sebagaimana yang pernah kita bahas, "Hikmah Kasus Mario Dandy: Anak Lost Control, Bumerang bagi Orangtua".

Tidak selamanya anak memperoleh privilese bijak tidak bijak dan bertanggung jawab. (KOMPAS.com/DZAKY NURCAHYO)
Tidak selamanya anak memperoleh privilese bijak tidak bijak dan bertanggung jawab. (KOMPAS.com/DZAKY NURCAHYO)

Sungguh, anak tidak akan selamanya memperoleh privilese

Kepada anak, orangtua bisa mengedukasi bahwa tidak semua orang memiliki cara hidup yang diakses dengan mudah seperti yang ia alami saat ini. 

Harus disadari bahwa memang perlu ada penanaman nilai empati, pengendalian diri, dan kesadaran untuk menggunakan keistimewaannya secara positif.

Penanaman nilai-nilai tersebut sangat penting dalam mengajarkan anak untuk membangun sudut pandang tentang privilese. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun