Tak bisa dipungkiri bahwa faktor lingkungan mengambil porsi yang cukup signifikan dalam mempengaruhi perubahan karakter anak --- dari baik menjadi tidak baik bahkan juga sebaliknya.
Oleh sebab itu, segenap lapisan masyarakat/stakeholder juga harus saling berjibaku bagaimana membangun pemahaman kepada anak dan remaja bahwa pentingnya mematuhi aturan yang berlaku demi terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
Secara logika, orang dewasa yang dianggap telah khatam dalam proses pembentukan karakter anak dikarenakan mereka sudah mampu menentukan pilihan karakter sesuai aturan moral yang berlaku. Namun faktanya tak sedikit kita mengetahui karakter orang dewasa yang "uneducated" sehingga upaya penegakan aturan bisa menjadi "ambyar".
Maka proses pendidikan karakter bagi anak adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Pemerintah juga sudah berupaya mewujudkan generasi yang baik agar terhindar dari tindakan pidana. Misalnya saja upaya yang telah dilakukan Kemendikbud dengan menghadirkan Kurikulum Merdeka untuk membentuk akhlak generasi bangsa sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Maka dari itu, segenap masyarakat perlu mendukung upaya guru agar sama-sama bekerja sama senantiasa meluruskan karakter generasi agar kembali dapat dibina dan dibimbing dalam proses pengenalan karakter baik yang semestinya menjadi karakter utama dari setiap anak.
Selain dari Kemdikbud, kementerian dan instansi pemerintah lainnya yang memegang kunci peran pencegahan tindakan pidana anak juga harus bersinergi dengan baik. Seperti misalnya Kominfo yang harus berjibaku meredam peredaran konten-konten yang tidak pantas disaksikan oleh anak.Â
Pemerintah dan masyarakat harus "maju dua langkah" dalam proses membentengi generasi bangsa dari dampak globalisasi dan kemajuan zaman yang mempengaruhi karakter anak dan anggota masyarakat itu sendiri.
Wasana Kata
Pengkajian ulang terhadap asas peradilan pidana anak pasti akan menemui opsi atau pilihan dalam proses penentuan keputusan finalnya nanti bila memang terlaksana. Dan hendaknya keputusan yang dikembangkan berasal dari pilihan yang tepat dan benar-benar bijak karena menyangkut masa depan generasi.
Meski begitu, ada banyak cara, langkah dan strategi yang seharusnya diupayakan terlebih dahulu oleh berbagai pihak baik orangtua, sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam upaya pencegahan anak pada tindakan pidana.
Kerja sama dengan orangtua memang sangat dibutuhkan dalam upaya meluruskan cara pandang dalam memilih sebuah sikap dan perilaku bagi anak. karena orangtua tidak bisa pasrah seutuhnya menyerahkan tanggung jawab pembinaan hanya kepada pihak sekolah atau guru.