Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Pencegahan Tindak Pidana Anak dalam Konteks Pendidikan Karakter

28 Januari 2023   09:59 Diperbarui: 6 Februari 2023   07:08 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Peradilan Pidana Anak. (KOMPAS/HERYUNANTO) 

Menurut hemat saya, agak ambigu kata anak yang digunakan sebagai redaksinya. memang benar bahwa anak adalah seseorang yang masih dalam kandungan hingga belum genap berusia 18 tahun. Bila sudah menikah maka akan dianggap nantinya sebagai orangtua. karena pada usia 19 tahun, seseorang sebenarnya sudah bisa melangsungkan pernikahan meskipun BKKBN merekomendasikan pada usia diatas 20 tahun. 

Oleh sebab itu, maka perlu ditegaskan kembali berapa usia kategori anak-anak, usia remaja, dan usia dewasa.

Untuk konsekuensinya, pelanggaran juga harus dibedakan sesuai kategori tersebut. dalam pengimplementasian tetap mengutamakan prinsip pengajaran atau pendidikan bagi anak tentang menyikapi sebuah aturan yang berlaku dengan konsekuensi hukum yang meliputinya.

Pencegahan anak dari tindakan pidana dimulai dari dukungan orangtua dan keluarga (Direktorat Sekolah Dasar/Kemdikbud.go.id)
Pencegahan anak dari tindakan pidana dimulai dari dukungan orangtua dan keluarga (Direktorat Sekolah Dasar/Kemdikbud.go.id)

Langkah Pencegahan Harus Dimulai dari Pendidikan Informal

Mengapa anak kecil bisa melakukan tindak pidana? 

Apa anak sudah benar-benar sadar dalam melakukannya?

Pada dasarnya, setiap anak akan melewati fase pencarian jati diri dan penemuan karakter kepribadian. proses pembentukannya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. salah satu yang dominan adalah dari faktor lingkungan.

Lingkungan pergaulan bisa saja menjadi tempat bagi anak mengenal berbagai model karakter dari sesama teman sejawat.

Sedangkan dari sekian banyak anak juga akan memiliki beragam jenis karakter bawaan yang terbangun dari lingkungan keluarga atau pendidikan informal.

Ketika anak telah melakukan tindakan pidana, wajarkah itu karena ketidaktahuan anak melakukannya atau belum mengerti apa yang sebenarnya dilakukan?

Penelusuran karakter yang mendorong anak melakukan segala sesuatu dapat ditelusuri dari garis karakter informal; orangtua dan atau keluarga. karakter pada setiap anak sangat dipengaruhi oleh karakter orangtua maupun keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun