Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

5 Wawasan tentang Blokir PSE Kominfo dan Asumsi Kualitas Layanan Teknologi Digital di Indonesia

19 Juli 2022   15:22 Diperbarui: 21 Juli 2022   16:00 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi. (KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto)

Untuk itu, pihak perusahaan teknologi digital harus mematuhi peraturan pemerintah ini demi kenyaman dan kebaikan bersama.

Ilustrasi (Dok. Shutterstock via Kompas.com)
Ilustrasi (Dok. Shutterstock via Kompas.com)

Mampukah pemerintah membuat aplikasi tandingan?

Isu yang baru-baru ini juga beredar adalah rencana pemerintah untuk membuat super app dan menutup akses sekitar 24.000 aplikasi yang telah dibuat oleh berbagai instansi dan lembaga pemerintah untuk pelayanan publik secara digital.

Seperti apa nantinya realisasi dari rencana ini masih menjadi misteri dan masyarakat masih penasaran menanti kehadiran aplikasi super buatan pemerintah.

Nah, sekarang timbul argumen tentang akankah pemerintah berencana untuk membuat aplikasi tandingan terhadap layanan aplikasi media sosial yang sudah populer dan diminati masyarakat saat ini.

Sebenarnya pemerintah perlu untuk ikut memanfaatkan potensi pengguna layanan digital yang sangat besar di Indonesia ini.

Menurut data dari riset yang telah dilakukan bahwa jumlah pengguna internet dan layanan digital di Indonesia termasuk dalam 5 besar populasi dunia.

Negara kreatif seperti Korea saja punya aplikasi media sosial sendiri seperti Line, Kakao Talk dan sebagainya yang cukup diminati termasuk oleh para pengguna media sosial di Indonesia.

Tantangannya adalah bagaimana nantinya menghadirkan aplikasi layanan digital dan media sosial yang berkualitas dari segala sisi. 

Indonesia dipenuhi oleh orang-orang yang kreatif, maka pemerintah bisa menggandeng mereka untuk menghadirkan sebuah aplikasi yang dapat meraup rating bintang lima dan menjadi aplikasi best of the best.

Kapan lagi Indonesia bisa ikut menjadi pemain utama di negeri sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun