Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Mata untuk Aini | Mengasah Kemampuan

25 Januari 2020   07:13 Diperbarui: 25 Januari 2020   07:11 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak manusia dilahirkan, bukan cuma rezeki saja yang sudah dititipkannya, tapi juga bakat dan kemampuan. Itulah yang tidak pernah aku ketahui.

Sehingga kadang aku mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan yang aku miliki, alhasil aku cuma buang waktu sia-sia, aku mudah lelah dan bosan.

Perkembangan tekhnologi dewasa ini, memudahkan pekerjaan setiap orang, bahkan membuat setiap orang punya banyak pilihan untuk mengisi aktivitasnya sehari-hari. Untuk bekerja secara mandiri pun semakin banyak pilihannya. Itulah kenapa Bimo menggugah aku untuk bisa kerja mandiri, agar aku bisa bekerja dari rumah.

Awalnya aku sempat tersinggung dengan keinginannya tersebut, aku merasa dia meremehkan keterbatasanku. Seakan-akan aku yang kurang sempurna ini hanya pantas bekerja dirumah. Rupanya dia mempersiapkan sebuah rencana besar bagiku, agar aku bisa bekerja dengan kemampuan yang aku miliki, tidak terlalu tergantung harus bekerja di kantoran.

" Aini, kedepan dengan kemajuan tekhnologi, banyak orang akan memilih, menciptakan pekerjaan, tenimbang bekerja sama orang lain."

"Mas yakin kamu pasti punya bakat dan kemampuan untuk menjawab tantangan itu.."

Itulah ucapannya, saat awal dia membangun kepercayaan diri aku untuk menggali potensi yang aku miliki. Aku bertanya pada diriku sendiri: apa sih bakat yang aku miliki, apa iya aku bisa hidup dengan bakat dan kemampuan tersebut. Akhirnya aku ingat, bahwa aku sangat suka menulis, dan juga menggambar fashion.

"Ayah kamu seorang penulis yang hebat, bahkan karya-karyanya laris manis di toko buku"

"Mas yakin, gen yang dimiliki oleh ayah kamu, pastinya mengalir dalam diri kamu"

Dugaan Bimo benar, gen ayahku memang mengalir kuat didalam darahku, dan aku merasa menulis adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan.

Sejak itu, aku rajin menulis apa saja, bahkan setiap hari ada saja yang aku tulis. Termasuk juga pengalamanku sehari-hari bersama Bimo aku tuliskan dalam sebuh buku Diary.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun