Mohon tunggu...
Aisyah Shabrina
Aisyah Shabrina Mohon Tunggu... -

14 tahun, senang menulis :D\r\ntwitter : @aisyahshabrina\r\nFacebook : Aisyah Shabrina\r\nY!m : Aisyahbrina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Love in New York City Part 3

28 November 2011   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat berjalan keluar kelas, David menyapaku. Dia ingin berkenalan denganku. Dan untuk sesaat, aku merasa tenang dibandingkan sebelumnya.

” Hey, aku David. Kau?”

” Halo, aku Joe.”

” Nama yang bagus” sambil tersenyum

” oh ya? terimakasih “

” Ayo jalan bersama, kelas IPS kan?”

” Boleh, iya “

Kami pun berjalan bersama, menuju ke kelas IPS. Aku tidak ingin menoleh ke belakang, karena aku tau Daniel pasti ada di belakang berjalan bersama Lily. Oh tuhan, hatiku benar-benar sakit melihatnya.

Saat kami memasuki kelas IPS, David menawariku untuk duduk bersama denganya. Aku bingung, aku takut jika aku duduk dengannya, Daniel akan marah. Tapi, aku juga berpikir kembali atas apa yang telah dilakukan Daniel padaku. Aku semakin bingung. Walaupun aku kesal dengannya, tapi aku tetap sayang padanya. Aku memutuskan, untuk menunggu Daniel memasuki kelas. Jika dia bersama Lily, dan mengajaknya duduk bersama aku akan duduk bersama David. Tapi jika tidak, aku akan duduk bersama Daniel. Sungguh permasalahan yang tidak menyenangkan. Tempat duduk saja menjadi masalah.

Sambil menunggu Daniel, aku berdiri di sebelah meja David.  Tidak lama, Daniel pun datang. Aku berharap dia tidak bersama Lily. Tapi aku lagi-lagi salah, Daniel berjalan bersama Lily, betapa sakitnya hatiku. Namun, harapanku belum pupus karena Daniel hanya jalan bersama, belum mempersilahkan Lily untuk duduk dengannya. Kau tau apa yang terjadi selanjutnya? dugaanku kembali salah, Daniel seperti terhipnotis mempersilahkan Lily untuk duduk bersama. Kau tau perasaanku saat itu? aku seperti jatuh ke pusat bumi dan hilang selamanya. Aku merasa sudah tidak dianggap oleh Daniel. Aku berpaling, dan duduk sebangku dengan David.

Selama pelajaran berlangsung, aku sama sekali tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guruku. Aku betul-betul terbawa emosi karena kejadian itu. Sesekali aku melihat Daniel, tapi tatapan aku padanya tidak berarti. Karena setiap aku melihatnya, Daniel pasti sedang bersendagurau dengan Lily, dia seperti betul-betul terhipnotis oleh Lily. Aku merasa hampa, karenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun