” tentu saja”
Hari terakhir aku belajar di sekolah ini. Rasanay tidak mood untuk belajar. Aku hanya ingin melepas rindu berasama kawan-kawan. Aku tidak memperhatikan guru, mengerjakan tugas pun tidak. Aku menghabiskan waktu di sekolah untuk bersenda gurau bersama teman-teman. Hingga pulang sekolah tiba.
Pulang sekolah, aku diajak berjalan-jalan ke tempat dimana Daniel menyatakan perasaannya padaku. Sungguh menyedihkan, tempat dimana awal kita dipersaatukan, kini menjadi tempat dimana hubungan ini diakhiri. Aku sedih, dan tak terasa air mataku mengalir.
” Kau kenapa, Joe?”
” Aku ingin mengatakan sesuatu padamu”
” apa itu?”
” Aku pernah memberikan janji kepadamu. Aku akan memberikan kepercayaanku padamu jika kamu bisa membuktikannya. Kini aku memberikan semua kepercayaanku padamu. Selamat Daniel kau berhasil.”
” Terimakasih banyak Joe. Kau sangat baik. Tidak salah aku memilihmu”
Mendengar Daniel mengatakan itu, semakin berat rasanya utnuk mengatakan ” Aku Harus Pergi ” dan berat rasanya utnuk meninggalkan Daniel. Hatiku menjerti, aku menangis tak tertahan.
” Kau kenapa Joe? kau membuatku khawatir”
” Maafkan aku daniel. “