***
Jam bekerku berdering, waktunya untuk bangun dan bersiap pergi ke sekolah. Aku mandi dan langsung bersiap untuk pergi. Tak lupa aku sarapan terlebih dahulu. Tiba-tiba saja handphoneku bergetar. Ada pesan, dari Daniel. Dia bilang, dia sudah ada di depan pintu apartemen. Wow ! aku syok membaca pesannya hingga aku tersedak. Cepat-cepat aku keluar apartemen. Dan benar saja, saat aku membukakan pintu Daniel sudah berdiri di depan dengan tampannya.
” Kenapa kau datang sepagi ini?”
” Tidak apa, aku hanya ingin menemanimu sarapan. Kau sendiri kan? orangtuamu sedang ke canada?.”
” Ya memang benar, Tapi apa tidak merepotkan? Kau diantar sama supir kan?”
” Tidak sama sekali. hemm kau akan tau nanti”
” Baiklah, ayo masuk. Tidak enak jika ngobrol diluar”
” Baiklah.”
Aku sarapan bersama Daniel. Rasanya, apartemen menjadi lebih hidup. Walaupun hanya berdua, tapi rasanya seperti ada banyak orang di apartemen. Kami bersenda gurau sambil menikmati sarapan kami. Ini, adalah hal yang paling berkesan. Daniel sepertinya benar-benar tulus.
Setelah selesai sarapan, kami turun ke lobby untuk segera bergegas menuju sekolah. Di lobby, aku tidak melihat mobil Daniel yang biasa terparkir di depan. Aneh, apa mungkin mobilnmya di parkir di tempat lain?.
” Daniel, dimana mobilmu? Biasanya diparkir disana”