Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mengejar Mimpi

8 Januari 2021   09:52 Diperbarui: 8 Januari 2021   10:20 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Siapa? Udah dikasih obat?" tanya bu Erni sambil mengambil kunci di tasnya untuk membuka laci kotak obat.

"Belum Bu, takut salah obat," kata Euis

"Oh, ya sudah ibu lihat dulu deh sakitnya kenapa," kata bu Erni sambil berjalan diikuti Euis menuju ruang PMR untuk melihat kondisi Agus. Sesampainya di ruang PMR bu Erni melihat Agus sedang merintih kesakitan.

"Sakit apa Gus? Mana yang sakitnya?" tanya bu Erni kepada Agus. Agus yang menahan kesakitan tidak menjawab dan hanya menunujukkan ke arah kakinya. Bu Erni bingung karena takut salah kalau dikasih obat sembarangan. Dan beliau memutuskan untuk menghubungi kedua orang tua Agus supaya bisa cepat memberikan pertolongan. Tetapi sebelum bu Erni menelepon kedua orang tua Agus, Agus melarangnya.

"Bu maaf, tolong orang tua Agus jangan diberi tahu," kata Agus sambil mengusap kakinya. "Agus gak apa-apa Bu, cuma sakit dalam tulang," Agus sambil memohon-mohon ke bu Erni.

"Kenapa Gus? Maksud ibu biar sakit Agus bisa cepet diobati, barangkali orang tua Agus sudah tahu obatnya," kata bu Erni

"Pokoknya jangan Bu," kata Agus. "Ayah kasihan kalau harus ke sini sekarang. Beliau pasti sedang mencari barang di kampung sebelah."

"Oh gitu Gus," kata bu Erni. "Ya sudah, kalau enggak boleh dikasih tahu Agus inget enggak obat yang pernah ayah atau ibu kasih kalau Agus sakit?"

"Agus enggak pernah minum obat Bu," kata Agus. "Kalau pilek atau batuk sama ibu cukup diberi gula sama asam Bu."

Sambil kebingungan bu Erni mengiyakan saja keinginan Agus untuk tidak menghubungi kedua orang tuanya.

"Han, boleh aku minta tolong enggak?" kata Agus. Dia teringat tadi pagi dititipi oleh Asep untuk menyampaikan surat ke kelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun