Sontak waktu itu adik kaget, lantas memberanikan diri untuk bertanya lagi ke Pak guru. "Tapi saya di sinikan mau belajar bareng dengan teman-teman, kok malah disuruh keluar to, Pak!"
Dan wajah Pak guru itu merah dengan mata yang terbuka lebar, dengan tangan kanannya pak guru menunjuk ke muka adik sambil berkata. "Kamu dan keluargamu itu tidak beragama, sudah murtad, dan tidak punya tuhan, jadi kamu tidak pantas ada di dalam kelas ini." Kata pak guru sambil terus menatapku.
"Sebaiknya kamu pindah sekolah lain saja dan mulai sekarang kamu boleh keluar dari kelas ini, itu lebih baik daripada kamu mengganggu belajar teman-temanmu di sini." Sambung pak guru.
"Pak guru kenapa bicaranya kasar, dan kenapa pak guru jahat ke saya."
"Kamu kalau dikasih tahu oleh guru jangan membantah."
"Tapi, pak guru bicaranya jahat."
"Kenapa kamu jadi menuduh pak guru jahat. Sebaiknya kamu tidak ada di dalam kelas ini."
"Pak guru jahat!"
"Kamu murid yang bandel, kalau kamu tidak sekarang akan saya pukul kamu dengan papan penggaris ini." Ancam pak guru.
Karena Adik takut, ya adik keluar dari kelas. Sedangkan teman-teman juga pada menyoraki adik.
"Hu hu hu. Kafir gak punya agama."