Model ini telah terbukti sukses pada beberapa game besar, seperti Fortnite, yang pada tahun 2020 berhasil menarik hingga 350 juta pemain.Â
Namun, pendekatan ini bukan jaminan keberhasilan.Â
GaaSÂ menuntut inovasi berkelanjutan dan pengelolaan konten yang matang agar pemain tetap merasa terlibat.Â
Sayangnya, Rocksteady tampaknya gagal memenuhi harapan tersebut dalam penerapan model ini.
Kritik Terhadap GaaS dan Efeknya ke Pemain
Masalah utama dari Suicide Squad bukan hanya gameplay yang terasa monoton, tetapi juga ketergantungannya pada transaksi mikro sebagai sumber pendapatan.Â
Model ini sering dianggap tidak adil oleh banyak pemain.Â
Bayangkan, Anda sudah membayar harga penuh untuk membeli game, tetapi masih harus terus mengeluarkan uang tambahan untuk mengakses fitur-fitur tertentu.
Hal ini bukan hanya merugikan pemain, tetapi juga dapat berdampak negatif pada pengembang.Â
Melansir dari laman Global Sources, mengungkapkan bahwa strategi pemasaran game yang terlalu fokus untuk cari uang bisa menjadi bumerang.Â
Ketika pemain merasa dieksploitasi, loyalitas mereka terhadap game akan memudar.Â
Contoh nyata adalah Marvel’s Avengers, sebuah game dengan pendekatan serupa yang berujung pada kegagalan komersial.