Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Narablog sejak 2010

ASN, tinggal di Makassar. Menulis saat ada waktu, yang penting bisa cuan. Ngopi sendiri, inspirasi datang sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tak Disangka, Program Empati Bikin Sekolah Lebih Aman dan Nyaman!

3 Oktober 2024   18:09 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan di sekolah (Kompas.com) 

Lalu, bagaimana kebijakan di Indonesia bisa diubah untuk mengintegrasikan program pengembangan empati ini dalam kurikulum sekolah? 

Berdasarkan rekomendasi dari berbagai penelitian, pendidikan sosial-emosional yang mencakup pelatihan empati harus menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah. 

Ini menunjukkan bahwa pendekatan pendidikan tidak hanya harus menitikberatkan pada prestasi akademik, tetapi juga perlu memberikan perhatian serius pada pengembangan kemampuan emosional dan sosial para siswa.

Sekolah-sekolah di Indonesia dapat mengadopsi pendekatan serupa dengan Finlandia, di mana program-program seperti KiVa disesuaikan dengan konteks budaya lokal. 

Kolaborasi dengan psikolog, pendidik, dan pihak terkait lainnya penting untuk memastikan bahwa program ini dirancang dengan baik dan dapat diimplementasikan dengan efektif di sekolah-sekolah. 

Program-program ini juga perlu diintegrasikan dengan mata pelajaran lain atau kegiatan ekstrakurikuler, sehingga pengembangan empati menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan siswa.

Kesimpulan

Meninjau bukti-bukti yang ada, jelas bahwa keterampilan empati memiliki peran kunci dalam mengurangi kekerasan di sekolah.

Pengembangan keterampilan ini tidak hanya membantu siswa dalam memahami perasaan orang lain, tetapi juga membantu mereka merespons konflik dengan cara yang lebih konstruktif. 

Dengan mengadopsi program-program yang telah terbukti berhasil, seperti KiVa di Finlandia, Indonesia dapat mengatasi masalah kekerasan di sekolah dengan lebih efektif.

Namun, semua ini membutuhkan komitmen yang serius dari pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat. 

Empati bukanlah keterampilan yang datang dengan sendirinya; ia harus diajarkan dan dikembangkan dengan cara yang terstruktur dan konsisten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun