Mohon tunggu...
Mustofa Ludfi
Mustofa Ludfi Mohon Tunggu... Lainnya - Kuli Tinta

Bapak-bapak Beranak Satu :)

Selanjutnya

Tutup

Roman

Siluet-Buku I (Kun)-2

25 Agustus 2024   23:26 Diperbarui: 31 Agustus 2024   13:09 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

     Lumbung terlihat sedang asik dengan secangkir kopi yang ada di depannya. Ia duduk sendiri di kursi paling sepi. Wajahnya kalem. Dari gerak tubuhnya, lelaki itu tak suka dengan keramaian. Introfet. Parah. Tak ada obat. 

 

Kun menangkapnya basah. Di belakangnya, ada Aven. Ia menyemangati Kun menangkap buruannya. Tangan beradu genggam. Genggaman Kun yang lebih besar menelan habis genggaman Lumbung. Diusul Aven penuh semangat. 

 

Lumbung sekarang tahu, manusia tambun di sebelahnya bernama Kun. Dan juga, Aven memperkenalkan namanya. Mereka duduk di meja yang sama. Pesanan yang sama: Kopi hitam!

Persahaban telah terjalin. Aven menyebutnya sebagai tiga serangkai yang jaring-jaring persahabatannya terekat kuat dalam aroma kopi. Penuh keajaiban. Sakti. Tidak akan tumbang dalam waktu yang lama. Hahaha. Kun terus mendesiskan tawa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun