Mohon tunggu...
Ahonk bae
Ahonk bae Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Untuk Perdaban

Membaca, Bertanya & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Cara Membaca Cuaca ala Petani Jawa Lewat Kalender

29 Desember 2022   08:57 Diperbarui: 30 Desember 2022   07:05 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

11. Dhesta (pradawana) 19 April - 11 Mei terjadi dalam 23 hari.

Kemudian masa ini disebut dengan sotya sinarawedi yang juga berarti 'diakrabi, dikasihi' yang ditandai dengan burung yang sudah hinggap di tanaman padi sebab sumber pangan melimpah baik di sawah ataupun kebun dan kata sotya yang diartikan sebagai anak burung dan diartikan pula sebagai 'permata, intan' sebagai lambang kesuburan.

Pada sumber lain dikatakan bahwa masa ini akan banyak orang yang datang, keluarga atau rakyatnya akan selamat dan segala yang ditanam akan berbuah baik. Dan masa ini curah hujan turun menjadi 129,1 mm.

12. Sadha (asuji) 12 Mei - 21 Juni terjadi dalam 41 hari

Bulan terakhir dari sistem kalender Pranata Mangsa ini disebut dengan Tirta sah saking sasana yang diartikan dengan 'air kering dari sumbernya' sebagai tanda musim kemarau telah tiba yang ditandai dengan pepohonan yang mengering dan lisan Jawa menyebutnya dengan musim bedhidhing atau kamididing karena curah hujan naik lagi menjadi 149,2 mm, suhu udara mulai dingin.

Dengan kata lain masyarakat petani mengenal empat musim dalam satu tahun yakni; 

1. 18 September - 21 Desember musim 'Labuhan' berjumlah 95 hari.
2. 22 Desember - 25 Maret musim 'Rendeng' berjumlah 95 hari.
3. 26 Maret - 21 Juni musim 'Mareng' berjumlah 88 hari.
4. 22 Juni - 17 September musim 'Ketiga' berjumlah 88 hari

Selain itu terdapat 'mangsa' yang meringkas 12 bulan menjadi 6 bulan dalam satu tahun dalam kalender Pranata Mangsa ini:

1. Mangsa terang, terjadi dari tanggal 12 Mei - 12 Agustus dengan jumlah 82 hari.
2. Mangsa paceklik, terjadi pada tanggal 2 Agustus - 24 Agustus dengan jumlah 23 hari.
3. Mangsa semplah, terjadi pada tanggal 25 Agustus - 8 November dengan jumlah 76 hari.
4. Mangsa udan, terjadi pada tanggal 9 November - 2 Februari dengan jumlah 86 hari.
5. Mangsa pengarep-arep, terjadi pada tanggal 3 Februari - 18 April dengan jumlah 75 hari.
6. Mangsa panen, terjadi pada tanggal 19 April - 11 Mei dengan jumlah 23 hari.

Selain itu dalam sistem perhitungan masyarakat Jawa juga sudah tidak asing dengan weton dan neptu, selain untuk menentukan hari penting semisal acara resepsi ataupun dalam menentukan hari untuk bercocok tanam dengan bilangan berikut kemudian ditambah yang kemudian juga dibagi dan lain sebagainya.

Minggu :5, Senin :4, Selasa: 3, Rabu: 7, Kamis:8, Jum'at:6, Sabtu :9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun