1. Agen perubahan
Guru penggerak menjadi ujung tombak dalam mengubah paradigma pembelajaran dari yang tradisional menuju pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan berpusat pada peserta didik.
2. Penggerak komunitas
Guru penggerak berperan aktif dalam membangun komunitas belajar di sekolah dan lingkungan sekitar, memfasilitasi kolaborasi antar guru, dan berbagi praktik baik.
3. Inovator pembelajaran
Guru penggerak selalu berupaya untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks sekolah.
4. Pemimpin pembelajaran
Mereka memiliki kemampuan untuk memimpin proses pembelajaran di kelas, memotivasi peserta didik, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Potensi Peran Guru Penggerak dalam Konteks Kemungkinan Perubahan Kurikulum
Ganti menteri ganti kurikulum. Nampaknya ungkapan ini sering terdengar sepanjang perjalanan sistem pendidikan di Indonesia. Harus diakui, bisa dibilang jika Indonesia termasuk negara yang paling sering berganti kurikulum. Seringnya mengganti kurikulum tentu bukan kesalahan jika kita lihat dari niat baik yang melandasinya. Tentu pemerintah punya niat baik dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu landasan mengganti kurikulum adalah mengikuti adanya perkembangan zaman yang terjadi, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun perubahan kurikulum pendidikan nasional dan keberadaan guru penggerak merupakan dua hal yang berbeda. Kurikulum pendidikan nasional merupakan suatu sistem rencana dan pengaturan pendidikan nasional. Sementara guru penggerak merupakan langkah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Kebetulan kebijakan tentang guru penggerak lahir di era Kurikulum Merdeka, yang keberadaannya untuk menjadi ujung tombak dalam implementasi Kurikulum Merdeka.