Mohon tunggu...
Ahmad Turmuzi
Ahmad Turmuzi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Pendidik di SMP Negeri 4 Jerowaru Lombok Timur NTB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Peran Guru Penggerak dalam Perubahan Kurikulum

16 Oktober 2024   11:31 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Keberadaan guru penggerak dalam konteks kemungkinan perubahan kurikulum nasional di Indonesia merupakan isu yang penting untuk dianalisis secara kritis. Guru penggerak sebagai ujung tombak perubahan di tingkat sekolah, memiliki peran yang sangat strategis dalam menghadapi kemungkinan perubahan kurikulum nasional. Mereka berperan sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu mendorong inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan.  Mereka diharapkan mampu menginspirasi, memfasilitasi, dan mengimplementasikan kurikulum baru secara efektif.

Peran Guru Penggerak dalam Kurikulum Merdeka

Seiring dengan dikeluarkannya kebijakan Kurikulum Merdeka dalam pendidikan nasional di Indonesia, pemerintah juga memberlakukan kebijakan tentang guru penggerak. Tujuan utama kebijakan guru penggerak di era Kurikulum Merdeka adalah untuk:

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran

Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang intensif, guru penggerak diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

2. Memperkuat ekosistem pendidikan

Guru penggerak menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih luas, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

3. Mewujudkan profil pelajar Pancasila

Guru penggerak berperan penting dalam membentuk peserta didik menjadi pribadi yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Berangkat dari tujuan mulia di atas, keberadaan guru penggerak dalam implementasi Kurikulum Merdeka, memiliki peran yang sangatlah krusial. Mereka tidak hanya menjadi pengajar, namun juga menjadi:

1. Agen perubahan

Guru penggerak menjadi ujung tombak dalam mengubah paradigma pembelajaran dari yang tradisional menuju pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, dan berpusat pada peserta didik.

2. Penggerak komunitas

Guru penggerak berperan aktif dalam membangun komunitas belajar di sekolah dan lingkungan sekitar, memfasilitasi kolaborasi antar guru, dan berbagi praktik baik.

3. Inovator pembelajaran

Guru penggerak selalu berupaya untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran, sesuai dengan karakteristik peserta didik dan konteks sekolah.

4. Pemimpin pembelajaran

Mereka memiliki kemampuan untuk memimpin proses pembelajaran di kelas, memotivasi peserta didik, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Potensi Peran Guru Penggerak dalam Konteks Kemungkinan Perubahan Kurikulum

Ganti menteri ganti kurikulum. Nampaknya ungkapan ini sering terdengar sepanjang perjalanan sistem pendidikan di Indonesia. Harus diakui, bisa dibilang jika Indonesia termasuk negara yang paling sering berganti kurikulum. Seringnya mengganti kurikulum tentu bukan kesalahan jika kita lihat dari niat baik yang melandasinya. Tentu pemerintah punya niat baik dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu landasan mengganti kurikulum adalah mengikuti adanya perkembangan zaman yang terjadi, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun perubahan kurikulum pendidikan nasional dan keberadaan guru penggerak merupakan dua hal yang berbeda. Kurikulum pendidikan nasional merupakan suatu sistem rencana dan pengaturan pendidikan nasional. Sementara guru penggerak merupakan langkah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Kebetulan kebijakan tentang guru penggerak lahir di era Kurikulum Merdeka, yang keberadaannya untuk menjadi ujung tombak dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Oleh karena itu, keberadaan guru penggerak tetap penting sekalipun kurikulum mengalami perubahan. Peran mereka tetap dibutuhkan dalam implementasi kurikulum baru. Guru penggerak memiliki potensi besar untuk menjadi katalisator perubahan dalam pendidikan Indonesia. Beberapa potensi peran mereka, antara lain:

1. Agen perubahan

Guru penggerak dapat menjadi contoh bagi guru lain dalam mengadopsi praktik-praktik pembelajaran yang inovatif. Guru penggerak memiliki peran sentral dalam implementasi kurikulum baru. Mereka diharapkan dapat menjadi contoh bagi rekan sejawat dalam menerapkan metode pengajaran yang lebih inovatif dan efektif sesuai dengan kurikulum yang diperbarui.

2. Pemimpin pembelajaran

Guru penggerak dapat memfasilitasi komunitas belajar di sekolah dan menjadi fasilitator dalam pengembangan profesional guru lain dalam rangka implementasi kurikulum baru. Dengan adanya guru penggerak, diharapkan kualitas pembelajaran dapat meningkat. Mereka berfungsi sebagai mentor bagi guru lain, membagikan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah.

3. Desainer pembelajaran

Guru penggerak dapat merancang pengalaman belajar yang relevan dan bermakna bagi peserta didik. Mereka telah dibekali pengetahuan dan keterampilan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang dapat menjadi modal dalam mengimplementasikan kurikulum baru.

4. Evaluator

Mereka dapat mengevaluasi efektivitas implementasi kurikulum baru dan memberikan masukan untuk perbaikan.

Tantangan

Meski memiliki potensi besar, keberhasilan guru penggerak juga tergantung pada dukungan dari dalam diri dan dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Kemungkinan tantangan yang akan dihadapi dalam konteks perubahan kurikulum pendidikan nasional, antara lain:

1. Kesiapan guru penggerak

Salah satu tantangan utama bagi guru penggerak adalah kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Kurikulum yang terus berubah menuntut guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. Guru penggerak harus memiliki fleksibilitas dan kesiapan untuk mengadopsi pendekatan baru dalam pembelajaran. Mereka harus mampu memelihara dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Mereka juga harus terus meningkatkan kompetensi digital yang memadai untuk memanfaatkan berbagai platform pembelajaran digital yang mungkin menjadi bagian dari kurikulum baru. Singkatnya, guru penggerak harus memiliki mindset yang terbuka terhadap perubahan dan siap untuk keluar dari zona nyaman mereka.

2. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat

Untuk memaksimalkan peran guru penggerak, dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting. Kebijakan yang mendukung, pelatihan yang berkelanjutan, serta keterlibatan masyarakat dalam pendidikan dapat meningkatkan efektivitas guru penggerak dalam menerapkan perubahan kurikulum.

Rekomendasi

Untuk mengoptimalkan peran guru penggerak dalam perubahan kurikulum nasional, beberapa rekomendasi berikut dapat dipertimbangkan:

1. Penguatan kapasitas

Perlu ada program pengembangan profesional yang berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru penggerak.

2. Dukungan sistem yang kuat

Pemerintah dan sekolah perlu menyediakan dukungan yang memadai dalam bentuk sarana, prasarana, dan kebijakan yang mendukung.

3. Kolaborasi multipihak

Perlu adanya kolaborasi antara guru penggerak, sekolah, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya.

4. Evaluasi yang berkala

Perlu dilakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas peran guru penggerak dalam implementasi kurikulum baru.

Kesimpulan

Guru penggerak memiliki potensi besar untuk melakukan perubahan positif dalam pendidikan di Indonesia. Sekalipun kurikulum pendidikan nasional mengalami pergantian, keberadaan mereka tetap penting dalam mengimplementasikan kurikulum perubahan. Guru penggerak memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan perubahan kurikulum nasional. Namun, keberhasilan mereka sangat bergantung pada kesiapan guru penggerak, dukungan sistem, dan kemampuan mereka untuk mengatasi berbagai tantangan di lapangan, kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Dengan dukungan yang tepat, guru penggerak dapat menjadi ujung tombak dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan relevan bagi generasi mendatang.

                                                                                                                                                                                                                               Jerowaru, 16 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun