Bambang: Dalam tes darah tidak ada kandungan zat-zat narkoba, zat kimia berbahaya, alkohol, atau nikotin kecuali rokok mungkin. Dia dikenal sebagai perokok berat, seperti kau. Tapi anehnya 12 jam sebelum kecelakaan dia tidak pernah merokok. Seharusnya supir seperti dia merokok bila berkendara.
Usman: Jadi, menurut kau di dihipnotis begitu?
Bambang: Sepertinya. Dalam ilmu medis seperti para pengotopsi bilang, kelainan pada saraf dan indera itu terjadi karena hipnotis atau akal sehat dalam kendali. Tapi ilmu medis juga bilang tidak sampai sebegitunya. Tidak mungkin ada yang samapai menghipnotis lebih dari ini. Dan menurutku masih misterius kejadian ini.Â
Bila itu benar-benar terjadi, maka si penghipnotis ini benar-benar dalam taraf "Master". Dan hipnotis inilah yang digunakan untuk membunuh si Bambang Lamongan itu dan mengakibatkan seolah-olah kecelakaan. Dan sayang sekali saat kami mengintrogasi pihak perusahaan, keluarga, dan teman-teman si supir, tidak ada interaksi yang mencurigakan yang dia buat bersama si penghipnotis atau orang asing.
Usman: Apakah tidak ada hal lain selain hipnotis atau apa. Atau guna-guna?
Bambang: Ya harus bagaimana lagi, itu cuma persepsi kami. Informasi ini cuma diketahui oleh petinggi kepolisian, dan tidak enak rasanya bila tidak aku beri kepadamu yang sekaligus sahabatnya. Pembunuhan dengan cara hipnotis dengan menggerakan orang lain itu memang sangat langkah dan jarang terjadi, apalagi di panggung hitam (dunia kriminal). Kecuali satu orang yang bisa melakukan itu, Mbah Diro
Usman: Aku pernah mengenal orang yang satu ini. Rumor mengatakan dia adalah seorang asasin yang menggunakan ilmu-ilmu sihir untuk membunuh targetnya. Dia menggunakan mantra sihir hipnotis saat membunuh rivalnya pada dahulu kala.
Bambang: Ya, sayang sekali dia sangat susah untuk ditemui. Kami juga curiga bila dia pelakunya atau mungkin dia mempunyai link dengan pelaku sebenarnya.
Usman: Lalu apakah mereka tahu? Apakah mereka tahu dengan informasi rahasia ini mengenai hasil otopsi si supir?
Bambang: Siapa? Orang-orang HAM dan wartawan itu? Mereka orang2 bodoh. Kalau diberi tahu pasti mereka tidak percaya dan malah tambah bertanya seperti orang dungu. Mereka selalu membuat repot dengan berita2 murahan mereka. Menjual demi keuntungan....
Usman: Bukan, bukan mereka. Yang aku maksud keluarga, keluarga Bambang.