Mohon tunggu...
Ahmad Sirfi Fatoni
Ahmad Sirfi Fatoni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya seorang dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Bahasa dan Sastra, Kampus Universitas Negeri Makassar. Hobi saya adalah bermain sepak bola, futsal, catur, sepak takrow, bola voli, membaca, menulis, jalan-jalan, hang out, main playstation, menjelajah dan semacamnya. Minat keilmuan saya yaitu ilmu nahwu, sharaf, balagah, semantik dan sastra Arab. Saya suka menulis isu-isu terkait bahasa, sastra maupun wacana bahasa Arab. Di samping itu, saya juga tertarik untuk mengupas isu-isu terkini dan aktual baik terkait isu sosial, politik, ekonomi maupun budaya di level nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Problematika dan Fenomena Al-Ifrod wa al-Tasniyah wa al-Jam'u dalam Al-Qur'an (Al-Tahlil al-Balagi)

30 Oktober 2024   19:52 Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

31.  Dia (Fir'aun) berkata, "Datangkanlah (bukti yang jelas) itu jika engkau termasuk orang-orang yang benar!"

(: 34-35)

34.  Dia (Fir'aun) berkata kepada para pemuka di sekitarnya, "Sesungguhnya dia (Musa) ini benar-benar seorang penyihir yang sangat pandai.

35.  Dia hendak mengeluarkanmu dari negerimu dengan sihirnya. Maka, apa yang kamu sarankan?"


Sementara itu struktur kalam yang dibangun di dalam surat taha berbentuk tasniyah, yaitu:

 (: 42-43)

42.  Pergilah engkau beserta saudaramu dengan (membawa) tanda-tanda (kekuasaan)-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku.

43.  Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.

Kemudian di dalam surat Taha itu struktur kalamnya ditulis dalam bentuk tas|niyah. Berikut ini perbedaan antara kedua surat (surat al-Syu'ara' dan surat Taha) dalam hal membangun struktur kalamnya terkait fenomena di atas yang diuraikan dalam tabel di bawah ini:

            Perlu digarisbawahi, pada surat Taha, kalam tersebut di atas dibangun dalam bentuk tasniyah yaitu: , yaitu dengan mentasniyahkan lafadz rasul, sementara di dalam surat al-Syu'ara' struktur kalamnya dibangun secara wahdah (tunggal) disertai dengan pengindikasian kepada nabi Harun yaitu:  dengan memufrodkan al-risalah dan mentasniyahkan al-domir. Adapun di dalam surat al-Zukhruf, kandungan ayat dan struktur kalamnya tidak mengindikasikan nabi Harun, sehingga kalamnya dibentuk dengan memufrodkan al-domir dan memufrodkan al-rasul, yaitu dalam ayat: . Jadi semua ungkapan diletakkan pada tempat yang tepat sesuai kebutuhan dan konteks yang melingkupinya, sehingga al-Qur'an dianggap sebagai kitab suci umat islam yang mempunyai banyak rahasia yang bisa disingkap keindahan dan kemukjizatannya. Dengan menggali pernik-pernik yang mendalam di dalam al-Qur'an, maka kita akan mengetahui lebih dalam rahasia di balik pernik-pernik tersebut.

Penulis: Ahmad Sirfi Fatoni

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun