31. Â Dia (Fir'aun) berkata, "Datangkanlah (bukti yang jelas) itu jika engkau termasuk orang-orang yang benar!"
(: 34-35)
34. Â Dia (Fir'aun) berkata kepada para pemuka di sekitarnya, "Sesungguhnya dia (Musa) ini benar-benar seorang penyihir yang sangat pandai.
35. Â Dia hendak mengeluarkanmu dari negerimu dengan sihirnya. Maka, apa yang kamu sarankan?"
Sementara itu struktur kalam yang dibangun di dalam surat taha berbentuk tasniyah, yaitu:
 (: 42-43)
42. Â Pergilah engkau beserta saudaramu dengan (membawa) tanda-tanda (kekuasaan)-Ku dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku.
43. Â Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas.
Kemudian di dalam surat Taha itu struktur kalamnya ditulis dalam bentuk tas|niyah. Berikut ini perbedaan antara kedua surat (surat al-Syu'ara' dan surat Taha) dalam hal membangun struktur kalamnya terkait fenomena di atas yang diuraikan dalam tabel di bawah ini:
      Perlu digarisbawahi, pada surat Taha, kalam tersebut di atas dibangun dalam bentuk tasniyah yaitu: , yaitu dengan mentasniyahkan lafadz rasul, sementara di dalam surat al-Syu'ara' struktur kalamnya dibangun secara wahdah (tunggal) disertai dengan pengindikasian kepada nabi Harun yaitu:  dengan memufrodkan al-risalah dan mentasniyahkan al-domir. Adapun di dalam surat al-Zukhruf, kandungan ayat dan struktur kalamnya tidak mengindikasikan nabi Harun, sehingga kalamnya dibentuk dengan memufrodkan al-domir dan memufrodkan al-rasul, yaitu dalam ayat: . Jadi semua ungkapan diletakkan pada tempat yang tepat sesuai kebutuhan dan konteks yang melingkupinya, sehingga al-Qur'an dianggap sebagai kitab suci umat islam yang mempunyai banyak rahasia yang bisa disingkap keindahan dan kemukjizatannya. Dengan menggali pernik-pernik yang mendalam di dalam al-Qur'an, maka kita akan mengetahui lebih dalam rahasia di balik pernik-pernik tersebut.
Penulis: Ahmad Sirfi Fatoni