Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Orang kampung di Kabupaten Bandung. Sehari-hari memenuhi kebutuhan harian keluarga. Beraktivitas sebagai guru honorer, editor and co-writer freelance, dan bergerak dalam literasi online melalui book reading and review.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pedahulu yang Saleh

9 November 2023   06:24 Diperbarui: 9 November 2023   06:32 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu benar," kata Utsman.

Kemudian Lubaib meneruskan syairnya, "Semua nikmat akhirnya akan berakhir juga." Maksud Lubaib bahwa perlindungan Mughirah telah berakhir.

Utsman menjawab, "Kamu dusta. Kenikmatan surga tidak akan pernah berakhir."

"Hai Quraisy, lihatlah orang yang duduk bersama kalian ini! Dia termasuk orang-orang bodoh yang meninggalkan agama kita," ujar Lubaib sambil memukul telinga dan mata Utsman.

Utsman tidak melawan karena di sana telah bersiap-siap orang-orang musyrik Makkah untuk menyiksanya.

Walid bin Mughirah berkata, "Hai anak saudaraku, sekiranya mata kamu itu sehat; itu karena dulu kau berada pada perlindungan yang kokoh."

Utsman menjawab, "Demi Allah, mataku yang sehat ini sekarang iri dengan mata yang lain dalam membela agama Allah."

Saat Utsman selesai bicara, seseorang langsung memukul tepat pada matanya. Sambil menahan rasa sakit, Utsman bersyair, "Jika mataku karena mencari ridha Allah mendapat pukulan tangan ateis sesat. Allah Yang Maha Pengasih menggantinya dengan pahala. Siapa yang mendapat ridha Allah pasti bahagia."

Aisyah binti Abu Bakar menceritakan bahwa telah datang istri Utsman bin Mazh'un dalam keadaan lusuh. Aisyah bertanya, "Mengapa engkau demikian?"

"Suamiku puasa siang dan shalat malam terus menerus," jawabnya.

 Aisyah berjanji kepadanya untuk menyampaikan masalahnya kepada Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw di rumah, disampaikan masalah yang dihadapi keluarga Utsman bin Mazh'un.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun