Kualitas Webinar
Kualitas adalah sebuah konsep yang sangat penting dalam berbagai bidang saat ini, mulai dari bidang industri, bisnis, pendidikan, pelayanan publik dan lain sebagainya. Menurut Kotler dkk (2022) mengatakan kualitas didefinisikan sebagai totalitas fitur dan karakteristik dari sebuah produk maupun jasa, dimana bergantung kepada kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Menurut Garvin dalam Indrasari (2019) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.Â
Webinar adalah sebuah singkatan dari web seminar yang merupakan sebuah metode penyampaian informasi atau pelatihan yang dilakukan secara online, yang dapat memungkinkan peserta untuk mengikuti acara dari jarak yang jauh dan memungkinkan untuk penyampaian materi secara real-time dengan menggabungkan unsur presentasi, diskusi dan interaksi dengan menggunakan fitur yang ada seperti fitur chat, polling ataupun sesi tanya jawab.Â
Menurut Gegenfurter & Ebner (2019) webinar didefinisikan sebagai web-based seminar yang menghubungkan antara fasilitator dan partisipan melalui media digital yang terkoneksi internet meskipun berada ditempat yang berbeda secara geografis. Webinar juga merupakan salah satu media pembelajaran digial yang populer baik dilingkungan penyelenggara pendidikan formal maupun pelatihan profesional. Webinar menurut Silviania & Yulianto (2020) mengatakan bahwa webinar adalah suatu seminar, presentasi, pengajaran ataupun workshop yang dilaksankan secara daring. Menurut Mansyur (2019) mengatakan bahwa webinar adalah suatu seminar, presentasi, pengajaran atau workshop yang dilakukan secara online yang disampaikan melalui media internat dan dapat dihadiri oleh banyak orang yang berbeda di lokasi yang berbeda-beda, Pada kegiatan webinar seseorang dapat berinteraksi secara langsung melalui gambar (video) maupun teks (chat).
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas webinar merujuk pada seberapa baik atau buruknya sebuah webinar yang diberikan dengan mengukur sejauh mana webinar tersebut dalam memenuhi krieria seperti tujuan, nilai atau pengalaman belajar dan harapan yang telah ditetapkan. Adapun tahapantahapan dalam membuat sebuah webinar antara lain sebagai berikut:
1) Menentukan tema dan judul
Menentukan tema dan judul merupakan langkah awal yang krusial dalam pembuatan webinar dengan membuat tema dan judul yang menarik akan dapat menarik minat peserta terhadap webinar yang dijalankan.Â
2) Membuat Term Of Reference (ToR)
Setelah menentukan tema dan judul kemudian adalah membuat ToR yang dimana ToR ini berisikan gambaran umum dan penjelsan mengenai acara yang akan dilaksanakan.
3) Mencari narasumber
Kemudian adalah proses mencari narasumber yang sesuai dengan tema dan judul yang akan dibawakan.
4) Mempromosikan webinar
Setelah narasumber udah ada, kemudian kita akan mempromosikan webinar dengan membuat poster ataupun video-video promosi yang diposting melalui sosial media.
5) Pelaksanaan webinar
Pelaksanaan webinar atau hari dimana webinar berlangsung.Â
6) Evaluasi webinar
Setelah webinar selesai dilaksanakan kemudian akan dievaluasi
Indikator kualitas webinar sebagai berikut:
1) Bukti fisik (Tangibles)
Bukti fisik (Tangibles) adalah aspek-aspek yang dapat diukur dan diamati secara fisik atau konkret terkait penyelenggaraan webinar seperti seperti jumlah peserta yang hadir, lama waktu webinar, materi webinar yang tersedia, kualiatas jaringan yang memadai sehingga kualitas audio dan video bisa terjaga dengan baik.
2) Keandalan (Reliability)
Reliability dalam konteks webinar mengacu kepada konsistensi dan keandalan dari suatu webinar. Misalnya kualitas audio dan video yang stabil, materi yang yang konsisten dimana materi yang disampaikan harus relevan, akurat dan sesuai dengan tujuan webinar, tingkat partisipasi dan kepuasan peserta, jadwal yang konsisten yang sesuai dan lain sebagainya.
3) Daya tanggap (Responsiveness)
Responsiveness dalam webinar mengacu pada seberapa cepat danefektif penyelenggara webinar dalam menanggapi kebutuhan, pertanyaan dan umpan balik dari peserta. Misalnya waktu respon terhadap pertanyaa peserta baik sebelum, saat dan setelah weinar dilaksanakan, tindak lanjut terhadap masukan seperti membuat tema dan judul yang sesuai dengan minat peserta.
4) Jaminan (Assurance)
Assurance didalam sebuah webinar mengacu pada kemampuaan penyelanggara webinar dalam menumbuhkan rasa percaya dan keyakinan pada peserta seperti menghadirkan narasumber atau pembicara yang kompeten, menyampaikan informasi yang kredibel, jaminan kualitas layanan yang diberikan dan lain sebagaiknya.
5) Empati (Empathy)
Empathy dalam sebuah webinar mengacu kepada kemampuan penyelenggara webinar dan narasumber untuk memahami dan merasakan pespektif peserta. Misalnya pemahaman peserta seperti memahami latar belakang, kebutuhan dan tingkata pemahan peserta
Motivasi pesertaÂ
Menurut Sutrisno (2019) menyatakan bahwa motivasi merupakan sebuah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Siagian dalam Renita (2022) mengatakan motivasi adalah daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontrivusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan mencapai tujuannya. Menurut Hasibuan dalam Nilawati (2022) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakandorong kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
Berdasarkan pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat akan mampu mendorong kita untuk bekerja lebih keras dan efisien sehingga membuat kita menjadi lebih produktif, membnatu kita untuk tetap fokus sehingga kita tidak mudah terdistraksi oleh hal yang lain, membuat kita lebih gigih dalam menghadapi kesulitan dan tantangan sehingga kita tidak mudah menyerah dan dengan motivasi yang kuat juga dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Pada dasarnya motivasi bersumber dari dua hal. Ada motivasi yang bersumber dari dalam diri atau intrinsik dan motivasi yang bersumber dari luar diri atau ekstrinsik. Motivasi yang berasal dari dalam diri atau intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang, biasanya didorong oleh minat, kepuasan dan rasa pencapaian. Misalnya seseorang yang suka musik akan belajar musik karena mencintai musik tersebut. Sedangkan motivasi yang bersumber dari luar atau ekstrinsik adalah motivasi yang muncul oleh adanya dorongan dari luar, biasanya didorong oleh imbalan, penghargaan atau untuk menghidari hukuman. Mislanya seorang karyawan yang bekerja keras untuk mendapatkan bonus dan promosi.
Dalam konteks webinar motivasi ini merunjuk pada alasan dan dorongan seseorang itu tertarik untuk mengikuti webinar dan berpartisipasi aktif selama acara berlangsung. Menurut Prehanto dkk (2021) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat seseorang atau peserta tertaik untuk mengikuti sebuah webinar antara lain narasumber yang kompeten dalam bidangnya, topik yang relevan, sertifikat yang diberikan, cara pemateri menampilkan presentasi dengan jelas dan interaktif.
Dalam teori motivasi Maslow atau yang dikenal juga hierarki kebutuhan maslow terdapat lima kebutuhan untuk dapat memotivasi seseorang diantaranya:
a. Kebutuhan fisologisÂ
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan tingkat dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup seperti makanan, air, udara, tempat tinggal, seks dan istirahat. Dalam konteks webinar kebutuhan fisiologis meliputi perangkat dan koneksi internet yang baik, paltfrom webinar yang mudah diakses serta situasi dan kondisi lingkungan yang mendukung.
b. Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan rasa aman mencangkup keinginan seseorang untuk merasa aman dan terlindungi dari berbagai ancaman baik dari acaman fisik seperti kecelakaan, penyakit atau kekerasan dan ancamna emosional seperti ketidakpastian, ketakutan akan kehilangan atau ketidakstabilan dalam hidup. Dalam konteks webinar kebutuhan rasa aman meliputi kenyaman selama webinar, narasumber yang dapat dipercaya dan materi yang relevan.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah keinginan manusia untuk merasa terhubung, diterima dan menjadi bagian dalam suatu kelompok. Kebutuhan sosial mendiring kota untuk berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan dan mendapatkan rasa memiliki.Â
d. Kebutuhan penghargaan
Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan untuk dihargai dan diakui oleh diri sendiri dan orang lain. Kebuhuan penghargaan mecangkup dua aspek yang pertama penghargaan diri sendiri seperti rasa percaya diri, harga diri dan rasa kompeten. Kedua penghargaan dari orang lain seperti pengakuan, status sosial dan prestasi.
e. Kebutuhan aktualisasi diriÂ
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tingkat atas dalam hierarki maslow, dimana individu berusaha untuk mencapai potensi sepenuhnya dan menjadi versi terbaik dirinya sendiri. Ini melibatkan kreativitas, pertumbuhan pribadi dan kontribusi terhadap masyarakat
KepuasanÂ
Menurut Kotler et. al (2022) kepuasan adalah perasaan senang ataupun kekecewaan seseorang yang didapatkan dari membandingkan ekspetasi dari produk atau layanan yang dijanjikan dengan produk atau layanan yang diterima. Menurut Indrasari (2019) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang diterima dan harapnnya. Menurut Herawati & fithriyani dalam Werthi (2021) mengatakan bahwa kepuasan adalah kondisi penilaian tingkat kenikmatan yang dirasakan dari sebuah produk atau layanan yang didapatkannya, kenikmatan tersebut dapat dalam kondisi lebih ataupun kurang.
Dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kepuasan adalah tingkatan rasa senang yang dirasa oleh pelanggan dengan membandingkan antara kinerja produk atau layang diberikan dengan produk atau layanan yang diharapkan. Jika sebuah porduk atau layanan bisa memenuhi atau bahkan melebihi dari harapan yang dinginkan maka akan membuat pelanggan merasa puas. Begitu pun sebaliknya, jika sebuah produk atau layanan tidak mampu memenuhi harapan pelanggan maka pelanggan akan membuat pelanggan tidak puas atau kecewa dengan produk atau layanan yang dtawarkan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan. MenurutÂ
Kotler & Keller dalam Indrasari (2019) terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan diantaranya:
a. Kualitas produk dan jasa
Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi antara kinerja produk atau layang diberikan dengan produk atau layanan yang diharapkan oleh mereka menunjukkan bahwa produk dan jasa yang mereka gunakan berkualitas.
b. Kualitas pelayanan
Khususnya dalam industri jasa, konsumen akan puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Karena dalam dunia bisnis, pastinya para perusahaan akan bersaing untuk bisa mendapatkan konsumen yang loyal terhadap usaha mereka.
c. EmosioalÂ
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia, bila menggunakan produk atau jasa dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi.
d. Harga
Semakin mahal harga suatu produk maka semakin tinggi juga harapan atau ekspetasi dari konsumen. Sedangkan produk yang memiliki kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang tinggi kepada konsumennya
e. BiayaÂ
Kosumen yang tidak perlu untuk mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk dan jasa tersebut
Indikator kepuasan Menurut Tjiptono dalam Indrasari (2019) atribut pembentukan kepuasan pelanggan terdiri dari:
1.Keseuaian harapan
Kesesuaian harapan adalah ketika kinerja suatu produk atau layanan yang didapatkan sesuai dengan harapan yang dinginkan oleh pelanggan. Kesesuian harapan menjadi faktor penting dalam menentukan kepuasan pelanggan. Jika kinerja suatu produk memenuhi atau melebihi dari harapan yang dinginkan maka pelanggan cenderung akan merasa puas. Begitu pun sebaliknya, ketika kinerj adari suatu produk atau layanan tidak bisa memenuhi harapan pelanggan, maka pelanggan akan cenderung kecewa dan tidak puas.
2.Minat berkunjung kembali
Kepuasan pelanggan juga memiliki peran dalam mempengaruhi minta berkunjung kembali. Pelanggan yang puas akan pengalamannya berunjung cenderung akan berkunjung kemnbali dan begitu pun sebaliknya.Â
3.Kesediaan merekomendasikan
Seseorang yang puas akan produk atau layanan diberikan. Dapat membuat orang tersebut merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H