Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Serindit Kecil

17 Desember 2022   10:01 Diperbarui: 17 Desember 2022   10:21 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, Ibu. Bagaimana aku bisa bersamamu lagi?" pikirnya.

Saat sedang larut dalam angannya, tiba-tiba saja sebuah jaring dilempar ke arahnya dan mendarat tepat mengenainya. "Krosak!" Tak pelak lagi, ia terperangkap dan pasrah tak berdaya untuk meloloskan diri. Ia tak menyangka kini nasibnya sama seperti ibunya.

Keberadaan serindit kecil ternyata sudah terendus oleh para pemburu. Mereka membuntutinya setelah ia kepergok menemui ibunya di tenda. Ia tidak sadar jika telah dikuntit sampai ke pohon tempatnya sembunyi.

Melihat serindit kecil ditangkap dan digelandang oleh pemburu, sontak sang ibu terperanjat. Serindit kecil lalu disatukan dalam sangkar yang sama dengan induknya.

"Anakku!" ratapnya haru.

"Ibu!" serunya.

Keduanya berpelukan erat dalam suasana suka bercampur duka.

"Mereka menangkapku saat aku sembunyi di pohon seperti yang Ibu perintahkan padaku," ucapnya.

"Sudahlah, Nak. Lihatlah! Sekarang kita bisa bersama lagi," hiburnya.

"Tapi bagaimana kita bisa keluar dari sini, Bu?" tanyanya.

"Itu yang sedang Ibu pikirkan," jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun