Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Serindit Kecil

17 Desember 2022   10:01 Diperbarui: 17 Desember 2022   10:21 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu, ayo keluar dari sangkar ini," ajaknya.

"Anakku, Ibu sedang mencari kesempatan untuk keluar dari sangkar ini. Namun tampaknya belum ada setidaknya sampai saat ini," ungkapnya.

"Aku akan menunggu Ibu disini," ucapnya.

"Jangan, Nak! Itu berbahaya. Mereka akan melihat dan menangkapmu," ujarnya.

"Aku harus bagaimana, Bu. Aku tidak ingin berpisah lagi dengan Ibu," sahutnya.

"Dengarkan Ibu! Ibu akan segera keluar dari sini begitu ada kesempatan. Sementara waktu, kau harus sembunyi di suatu tempat dimana kau bisa melihat tenda ini dari jarak jauh. Mengerti, Nak?" jelasnya.

"Ya, Bu," tukasnya.

Tak lama kemudian terdengar kembali suara pemburu mendekat ke tenda.

"Cepat, Nak! Kau harus pergi," serunya.

.........

Seperti yang diperintahkan ibunya, serindit kecil kemudian mencari sebuah pohon untuk dijadikan tempat sembunyi lalu bertengger di atasnya. Dari sana ia bisa memantau tenda tempat ibunya berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun