Kemudian kelompook dari bapak Dwi yang beranggotakan 9 orang melarikan diri mencari tempat persembunyian yang aman di sebuah bukit yang ada tempat perlindungannya. Terjadi pengepungan yang dilakukan oleh kelompok pro kemerdekaan.
Ternyata sampai sana informasinya sudah bocor sudah ditunggu oleh pasukannya sananah hanya untungnya ada satu masyarakat memberitahu saya secara rahasia bahwa jangan turun kebawah karena dibawah sudah dikepung oleh pasukannya sananah. Jadi kami mencari tempat yang baik posisinya pada ketinggian bekas pertahanan entah itu milik fretilin maupun indonesia ya nggak tahu.Â
Istilahnya disana box yaitu satu tempat dikelilingi batu-batu besar. Kami lari kesitu mereka mengejar mengepung kami disitulah saya bagaimanapun cemas karena kita nggak tahu bahwa kita sudah di tunggu oleh mereka meraka berkekuatan 20 orang 20 pucuk senjata kita hanya 7 pucuk senjata.Â
Pilihannya ada dua kita lari atau bertahan tapi kalua kita lari kemungkinan kita akan kalah lari karena meraka lebihbiasa lari di melewati rumput-rumput. Kita mungkin nggak sekuat itu akhirnya kita tunggu disitu, disitulah saya punya tanggung jawab karena komandan hansipnya berkata "pak bapak hari ini komandan saya bapak perintahkan saya kita lawan saya lawan kita lari saya lari". Karena posisi kita bagus pasukannya fretilin ini hanya mengepung disekitar kami. Menggunakan menggunakan kode-kode suara kode suara burung "kluk-kluk-kluk".
Tiba-tiba datang kabut sehingga kita nggak melihat apa-apa. Itu disana ceritanya orang timur, orang timur mengatakan itu rulik mungkin dalam bahasa indonesianya magicjadi meraka punya paranormal yang bisa mendatangkan kabut untuk keuntungan mereka. Ada beberapa dari anggota yang ikut itu menangis karena udah merasa bahwa kita akan habis.Â
Kita tidak melihat apa-apa sedang mereka mungkin melihat kita dengan jelaskarena itu kabut yang buat mereka. Akhirnya kami berdoa dengan seegala doa, kebetulan yang beragama muslim saya sendiriyang lainnya beragama katolik sehingga saya bilang yang nangis bapak jangan nangis berdoa jangan nangis yang penting kita lawan mereka sambil berdoa bagaimana ni mereka ni.Â
Mereka semakin mendekat dengan kode burung mereka "kluk-kluk-kluk". Akhirnya kami berdoa sama-samarupanya doa kami dikabulkan tuhan dikabulkan oleh Allah datang angin keras dan kabut itu hilang.mungkin mereka merasa ilmunya nggak mempan dan akhirnya mereka  mundur. Begitu melihat mereka mundur kami juga lari dari situ.
Pada bulan maret tahun 1981 diadakan latihan gabungan oleh ABRI di daerah perkampungan pingiran kota Lospalos. Bapak Dwi diminta untuk mengungsikan masyrakat di diasrama bekas bangunan sekolah katolik sekaligus mengadakan pelatihan pertanian sekitar 3 hari. Pada bulan mei tahun 1981 bapak dwi kembali ke kota Dili karena tugasnya sudah selesai selama setahun kemudian kembali ke kota Jakarta.Â
Bulan September 1981 beliau mendapatkan surat tugas kembali ke Timor Timur dengan kontrak 1 tahun dan kembali ke Kota Lospalos. Alasan kenapa Bpak Dwi dikirim kembali ke kota Lospalos karena sudah banyak orang yang ditugaskan kesana akan tetapi tidak mau untuk pergi kekota Lospalos karena kota tersebut termasuk zona merah/bahaya.Â
Dalam masyarakat Timor Timur semua orang di anggapnya sebagai saudara jadi meskipun itu masyarakat biasa atau pro kemerdekaan mereka saling membantu.Â
Banyak masyarakat biasa yang dianggap mata-mata oleh TNI karena membantu pasukan pro kemerdekaan yang berada di hutan padahal yang di hutan itu adalah saudaranya jadi meskipun mereka yang sudah berada di pihak indonesia mereka tetap membantu pasukan pro kemerdekaan.