Beliau berangkat ke Kota Lospalos menaiki Helikopter karena jalur darat tidak terlalu aman karena masih banyak grislyawan pro kemerdekaan yang berkeliaran. Sektor tengah dan sektor timur wilayahnya masih dipenuhi dengan hutan lebat oleh karena itu untuk sampai ke distrik timur memerlukan usaha yang lebih ekstra ketimbang melalui jalur udara.beliau berangkat awal mei, Sesampainya di kota Lospalos bapak Dwi disambut oleh bupati setempat dan diberikan rumah milik pegawai portugis yang ditinggalkan.
     Â
Beliau mulai ditempatkan di kantor camat yag dimana kantor tersebut ditempati oleh pegawai kecamatan dan dinas pertanian untuk pekerja berasa dari Timor Timur asli dan kebanyakan pegawainya tidak berpendidikan karena yang mengisi orang yang sudah pro dengan Indonesia.
Beliau kebingungan sawah dan ladang banyak yang ditinggalkan yang punya hal ini disebebakan karena beberapa faktor karena yang punya bergabung dengan gerilyawan pro kemerdekaan yang dimana bertempat tinggal di hutan dan mengungsi di tempatlain. Beliau mulai menghidupkan kembali pertanian di daerah terebut dan mulai ngajari masyarakat sekitar cara menanam padi. Â
Masyarakat sekitar ketika menanam padi masih menggunakan cara yang tradisional dan memakan waktu yang lama yang dimana membajak sawahnya bukan menggunakan pembajak sawah akan tetapi tanahnya itu di injak-injak menggunakan beberapa puluh sapi dan kerbau yang dimana kerbau dan sapi tersebut di lepas dan dibiyarkan untuk menginjak nginjak tanah dan hal tersebut dilakukan sampai tanahya menggembur mungkin kisaran waktunya dua sampai tiga hari hingga tanahnya menggembur. Kemudian bapak dwi mengajarkan menggunakan pembajak sawah dan memberikan benih tanaman yang kuliatasnya lebih baik dari pada yang ditanam masyarakat.
     Â
Kondisi kota lospalos waktu itu tidak terlihat serpeti kota karena wilayahnya yang masih dipenuhi hutan lebat, infrastruktur yang belum, pinggiran kota dipenuhi gubuk-gubuk yang dimana ini rumah para pengungsi yang berasal dari sekitar rumah, kemudian masyarakatnya yang banyak memegang senjata api dimana-dimana.
Disana banyak orang-orang yang menenteng senjata api dan banyak gubuk-gubuk dipinggiran kota yang didiami para pengungsi.
     Â
Kekurangan dari program BIPIK ini di kota Lospalos karena kurangnya tenaga kerja dan yang bekerjaa bersama bapak Dwi orang-orang yang tidak berperngalaman dalam bidang pertanian modern. Kemudian ada lagi program dari presiden yaitu BANPRES Bantuan Presiden yang dimana masyarakat di anjurkan menanam cengkeh dan teh. Bapak Dwi mulai menanam cengkeh yang dikirim dari Bogor yang sudah bertunas.Â
Kekurangan dari program ini kurangnya tenaga kerja yang kompeten dan medan tanahnya yang keras hal tersebut yang membuat penanaman cengkeh ini mengalami kesulitan. Bapak Dwi mengusulkan untuk program penanaman ini masyarkat dan ABRI harus bekerja sama agar progam ini berjalan dengan baik.