Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[AAA] Cersil Usil is Back: Penyerbuan ke Palmerah

31 Januari 2016   20:41 Diperbarui: 31 Januari 2016   20:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serentak semua memandang ke arah yang ditunjuk Pendekar Di Atas Langit Ada Langit. Dan… benar saja. Dari kejauhan berbondong-bondong orang masuk ke dalam Tebing Jomblo Berjoged.

“Salam hangat dan selalu mantap buatmu, Pem,” ucap Ki Axtea dengan komen khasnya, membuat Bay rikuh dan balas mengepal tangan ke dada pertanda hormat.

“Panggil saya Bay saja, Ki Axtea, karena saya bukan lagi seorang pemimpin.”

Di belakang Ki Axtea, berturut-turut saling menghormat Susy Haryawan Si Pendekar Edab Edabi, Thomson Cyrus, Ariyani Na, Lilik Fatimah serta tak ketinggalan Pendekar Kalong Michael Sendow yang gemar masuk inbok saat yang lain terlanjur lelap.

Berdiri di kejauhan lima bersaudara Anhus asyik melempar-lembar titik yang biasa mereka tebar di kolom komen tanpa makna yang jelas itu. Sementara pada sisi yang bersembarangan, Biyanca Kenlim, S Aji juga Sarwo terkekeh-kekeh mengoda Didi yang panik antara mempertahankan burung emprit kebanggaannya atau mengikhlaskan berbie pujaannya yang selalu coba direbut. Sementara agak jauh di tepi danau, Mike Reyssent, Gasa dan Ninoy berdiri tegak dengan sorot mata hambar, mengingatkan pada sosok yang telah moksa dan menganggap semua yang ada di dunia ini tak lebih dari kehampaan belaka. Kosong. Bohong. Samsara.

“Masih ada yang belum hadir?” tanya Mbah Peyang dengan suara yang penuh kewibawaan.

“Tukang catetnya belum hadir…!” ucap seseorang yang sepertinya wajah baru, yang kontan menimbulkan pertanyaan bising tentang siapa dia.

“Dia Yon Bayu Si Pendekar Lembah Kematian. Saya yang memasukan beliau ke gocap,” ucap Bay singkat, yang seketika bersambut ‘Ooh…’ riuh dari yang hadir.

“Gue di sini, Bay…!” seru seseorang yang baru datang. Ternyata Cinta WP, si tukang catet yang gemar bercap-cus ke sana kemari itu. Tapi kali ini dia datang hanya sendiri, tanpa Dwi serta Nudia yang biasa threesome kemana-mana… :P

“Lihiap Naftalia tengah sibuk memeriksa kejiwaan seorang bocah besar yang jiwanya tersesat ke alam ghaib sejak masih bocah dan mengaku-aku sebagai tokoh hebat,” jelas Peb sebelum ada yang bertanya. Sementara Aldy Si Mantan Pemimpin Pang Kehutanan mengatakan, bahwa Trio Hery Syofyan, Yosmo dan Achmad Suwefi baru akan muncul di episode mendatang, yang memang lebih berfokus ke cersil olahraga.

***
“Seperti yang kita ketahui bersama, pusaka rimba hijau “Andai Aku Admin” telah jatuh ke tangan Partai Pagoda Palmerah Asuhan Paw Phie Nug.” Ucap Mbah Mupeang di tengah lingkaran pendekar yang asyik menikmati kopi peram. “Untuk itulah kita semua berkumpul di sini, memilih Bengcu Gocap Rimba Persilatan demi menentang kedzaliman yang mereka lakukan buah kesewenang-senangan kekuasaan…!!!” lanjut Mbah Mupeang dengan suara yang serak-serak geram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun