BUMMM…!!!
Debu dan bongkahan tanah berhamburan menutupi pandangan, hingga beberapa saat kemudian mulai terlihat cekungan besar di tanah, dan… Desol berdiri angker di tengah lingkaran dengan mata yang gemeredep.
Kesunyian mewabah, sebelum akhirnya pecah menjadi hiruk yang lebih pikuk dari sebelumnya.
“Hiyooo…!!!”
“Hore…!!!”
“Eurekaaa…!!!”
Terburu-buru Kelvin dan Sri Subekti bertabik ke hadapan Desol.
“Bangunlah… Dan mulai hari ini, kalian berhak atas hadiah hari ini… sebagai wujud dari bangkitnya Partai FC yang kalian pimpin bersama Cianbunjin yang lainnya.”
Kembali Kelvin dan Sri Subekti. Hati mereka gembira luar biasa.
“Kamsiah, Kokoh…”
“Xie xie, Kokoh”