“Tanpa pernikahan,” lelaki itu kembali jengah.
“Maksudmu… ‘kecelakaan’?”
Lelaki itu menggeleng.
“Ku-kumpul kebokah? Bukankah itu zina?”
Lelaki itu kembali menggelengkan kepala.
Sesaat keduanya terdiam. Agak lama.
“Bukan maksudku menuduhmu,” Reda kembali berbicara. “Tapi lazimnya hubungan antara pria dan wanita dewasa, melalui pernikahan.”
Lelaki itu masih terdiam.
“Sudah berapa lama kau mengenalnya?” Reda kembali bertanya.
“Lima tahun. Dia teman SMUku dulu…”
“Yah, sudah cukup lama. Tunggu apa lagi? Toh, sudah selama itu kalian tinggal bersama…”