Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Rasa Kemanusiaan Itu: Bagian 2 (Tamat)

28 Mei 2024   15:50 Diperbarui: 28 Mei 2024   15:59 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purwanti terhenyak ketika gadis itu merebahkan tubuhnya dengan pelukan hangat. Jantungnya berdebar kencang. Dengan sedikit gemetar ia coba merangkul tubuh gadis kecil itu. Getaran semakin hebat ketika Purwanti hampir memeluknya.

"Ka- kau tidak takut padaku?" tanya Purwanti ragu.

Gadis ini menengadahkan wajahnya. Ia pun melempar senyum manis ke arah Purwanti.

"Tidak," jawab si gadis, "kenapa aku harus takut denganmu? Kau sudah menyelamatkan aku dari serangan robot itu, kan? Jadi kau sekarang pahlawanku?"

Hati Purwanti pun luluh. Ia kemudian memeluk gadis itu erat. Air matanya berlinang. Meluncur dari pipinya yang berduri.

Rasa getir yang semula memenuhi lidah mulai lenyap. Manis madu mulai tercecap. Begitu juga kehangatan dan kenyamanan. Semua berpadu menjadi satu saat kedua insan itu saling menerima.

Rasa ini sudah kembali. Namun ini jauh lebih baik. Kenyamanan ini ketika orang lain mau menerimanya. Kehangatan ini ketika orang lain tidak perlu takut pada dirinya. Semua berpadu menjadi satu rasa. Rasa yang di lidah itu mamis dan hangat di hati. Itu adalah rasa kemanusiaan.

Pria bertopi hitam mendekat. Ia lalu dengan sembrononya menarik paksa gadis kecilnya dari pelukan Purwanti. Gadis itu meronta namun segera pria itu meminta rekannya untuk menggendongnya pergi menjauh.

"Jangan coba-coba kau bawa anakku pergi!" ujar pria tersebut sambil menodongkan senapan.

Tamat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun