Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Film

The Legend of Zhuohua (2023): Terbelenggu dalam Intrik Politik dan Kekuasaan

1 Desember 2024   16:08 Diperbarui: 1 Desember 2024   16:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks cerita, sikap ini mungkin menjadi sumber kekuatan sekaligus kelemahan Putri Rou Jia. Di satu sisi, ia bisa menjadi sosok yang tegas, tak tergoyahkan oleh emosi, dan mampu membuat keputusan sulit. Namun, di sisi lain, ia mungkin merindukan hubungan yang tulus dan rasa cinta yang sebenarnya, yang bisa menghidupkan kembali "hati"-nya yang telah ia tolak.

Pinterest.com/runabbyrun, Mu Zhuohua (Jing Tian)
Pinterest.com/runabbyrun, Mu Zhuohua (Jing Tian)

Perempuan dan pedagang  licik sulit dididik

Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?

Pernyataan Mu Zhuohua, "Perempuan dan pedagang licik sulit dididik. Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?", mengandung kritik tajam terhadap stereotip sosial serta ajakan untuk bersikap adaptif dan cerdas dalam menghadapi ketidakadilan. Berikut adalah penjelasan mengenai maknanya:

1. Kritik terhadap stereotip tentang perempuan

Ungkapan ini mencerminkan kesadaran Mu Zhuohua terhadap stigma yang sering dilekatkan pada perempuan. Dalam masyarakat tradisional, perempuan kerap dianggap lemah, emosional, atau sulit diarahkan, seperti stereotip yang ia gunakan di sini. Namun, dengan nada sinis, Zhuohua membalikkan stereotip ini untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama untuk cerdik dan strategis---terutama ketika menghadapi tantangan dari pihak yang juga licik, seperti para pedagang.

2. Menyoroti kelicikan pedagang

Mu Zhuohua secara langsung mengakui bahwa pedagang sering kali menggunakan kelicikan untuk meraih keuntungan. Kelicikan ini tidak hanya mencakup tipu daya, tetapi juga strategi manipulatif yang mengeksploitasi orang lain, termasuk perempuan yang dianggap mudah dimanfaatkan. Dengan mengatakan ini, Zhuohua menyoroti ketidakadilan yang terjadi dalam hubungan sosial dan ekonomi.

3. Ajakan untuk melawan dengan kecerdikan

Pertanyaan retorik yang diajukan Zhuohua---"Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?"---adalah pernyataan yang mendobrak norma sosial. Ia tidak hanya menantang stereotip pasif terhadap perempuan, tetapi juga mendorong perempuan untuk melawan ketidakadilan dengan cara yang sama cerdas dan strategisnya seperti mereka yang menindas. Dalam konteks ini, Zhuohua menegaskan bahwa kecerdikan bukanlah sifat negatif jika digunakan untuk melawan ketidakadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun