Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Film

The Legend of Zhuohua (2023): Terbelenggu dalam Intrik Politik dan Kekuasaan

1 Desember 2024   16:08 Diperbarui: 1 Desember 2024   16:31 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/sybilalexzhang, The Legend of Zhuohua

Sinopsis

"Legenda Zhuohua: Perjuangan Cinta dan Ambisi" adalah drama yang mengisahkan perjalanan epik dua tokoh yang berjuang melawan nasib dan batasan sosial pada masa lampau. Kisah ini berfokus pada Mu Zhuohua (Jing Tian), seorang wanita tangguh yang menolak jalan tradisional yang biasanya ditempuh kaum wanita. Meskipun dilahirkan sebagai anak haram, ia menantang takdirnya dengan melarikan diri dari pernikahan yang telah diatur untuknya. Berbekal keberanian dan kecerdasan, ia menuju ibu kota untuk mengejar mimpinya menjadi seorang pejabat wanita, sesuatu yang hampir mustahil di masanya.

Dalam perjalanannya, Zhuohua bertemu Liu Yan (Feng Shao Feng), seorang jenderal tangguh yang dikenal sebagai "dewa perang." Liu Yan, meskipun sempat mengalami kekalahan di medan perang, tidak pernah menyerah pada ambisinya untuk membalas dendam dan memulihkan kehormatan keluarganya. Kedua tokoh ini awalnya memiliki agenda masing-masing dan mencoba saling memanfaatkan untuk mencapai tujuan pribadi mereka. Namun, di tengah konflik, politik, dan perjuangan, mereka menemukan kesamaan visi: memperbaiki sistem negara yang korup dan menciptakan dunia di mana wanita memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Drama ini diadaptasi dari novel web berjudul Ceng Feng Liu karya Sui Yu Er An. Novel ini terkenal dengan narasi yang kuat dan pengembangan karakter yang kompleks, menggambarkan perjuangan melawan intrik politik, diskriminasi gender, dan ketidakadilan sosial. Tidak hanya kisah cinta, Legenda Zhuohua juga merupakan kisah keberanian, pengorbanan, dan reformasi yang menginspirasi.

Tema utama:

  • Emansipasi Wanita: Perjalanan Zhuohua melambangkan perjuangan wanita untuk mendapatkan hak yang setara dalam masyarakat patriarki.
  • Intrik Politik: Drama ini penuh dengan permainan kekuasaan, konspirasi, dan strategi cerdas yang memengaruhi nasib para tokohnya.
  • Cinta yang Tangguh: Hubungan Zhuohua dan Liu Yan berkembang dari manipulasi menjadi kemitraan yang kokoh berdasarkan rasa saling percaya dan cinta.

Drama ini menyampaikan pesan bahwa keberanian untuk melawan sistem yang tidak adil dapat mengubah dunia, dan cinta sejati mampu melampaui perbedaan demi mencapai tujuan bersama.

Pinterest.com/ZYCfan22/Liu yan, sebagai Raja Ding (Feng Shao Feng)
Pinterest.com/ZYCfan22/Liu yan, sebagai Raja Ding (Feng Shao Feng)

Tanggul sepanjang seribu kaki, bisa runtuh karena lubang semut

Rumah setinggi seratus kaki, bisa terbakar akibat api dari retakan cerobong asap

Jika ingin berhasil mengumpulkan bahan pangan

Harus berupaya dari satu titik, 

mengerahkan ratusan titik dari titik tersebut

pedagang sangat licik

mengapa tidak boleh mengalahkan mereka dari cara mereka sendiri?

(nasihat Raja Ding pada Mu Zhuo Hua)

Nasihat Raja Ding kepada Mu Zhuohua tersebut penuh dengan perumpamaan dan hikmah yang menggambarkan strategi, ketekunan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan. Berikut adalah penjelasan mengenai makna nasihat ini:

1. "Tanggul sepanjang seribu kaki, bisa runtuh karena lubang semut"

Perumpamaan ini menekankan pentingnya memperhatikan detail kecil. Sebesar apa pun kekuatan atau kemegahan sesuatu (seperti tanggul), ia tetap dapat dihancurkan oleh sesuatu yang kecil namun tidak diantisipasi (lubang semut). Dalam konteks strategi politik atau persaingan, ini adalah pengingat untuk tidak mengabaikan hal-hal kecil, karena sering kali dari hal kecil itulah kelemahan besar muncul.

2. "Rumah setinggi seratus kaki, bisa terbakar akibat api dari retakan cerobong asap"

Ini melanjutkan tema bahwa kerusakan besar bisa terjadi akibat kelalaian terhadap detail kecil. Sebuah retakan kecil pada cerobong asap mungkin tampak sepele, tetapi jika dibiarkan, api dapat menjalar dan menghancurkan rumah. Ini menggambarkan pentingnya mencegah masalah kecil sebelum menjadi bencana besar, terutama dalam hal menjaga stabilitas, baik dalam politik, perdagangan, maupun kehidupan pribadi.

3. "Jika ingin berhasil mengumpulkan bahan pangan, harus berupaya dari satu titik, mengerahkan ratusan titik dari titik tersebut"

Nasihat ini mengajarkan pentingnya fokus dan kerja kolektif. Untuk mencapai tujuan besar (mengumpulkan bahan pangan), seseorang harus memulai dari langkah kecil yang spesifik (satu titik), tetapi tidak berhenti di sana. Setelah satu titik dicapai, upaya harus berkembang ke banyak titik lain secara terorganisir untuk menciptakan dampak yang signifikan. Ini adalah metafora untuk perencanaan strategis dan kerja keras yang konsisten.

4. "Pedagang sangat licik, mengapa tidak boleh mengalahkan mereka dari cara mereka sendiri?"

Ungkapan ini mengandung pesan pragmatis. Raja Ding menyadari bahwa pedagang memiliki kecerdikan dan strategi licik untuk mencapai keuntungan. Alih-alih berpegang teguh pada metode tradisional yang mungkin tidak efektif, Raja Ding mendorong Mu Zhuohua untuk berpikir cerdas, adaptif, dan bahkan menggunakan taktik serupa untuk mengungguli mereka. Ini adalah ajakan untuk tidak terikat pada idealisme yang kaku, melainkan mencari cara yang efektif untuk mengatasi tantangan.

Nasihat ini mengajarkan Mu Zhuohua tentang pentingnya:

1. Memperhatikan detail kecil untuk mencegah masalah besar.

2. Fokus dan kerja keras sebagai langkah awal menuju kesuksesan besar.

3. Kecerdikan dan fleksibilitas dalam menghadapi musuh atau pesaing.

Raja Ding, dengan nasihat ini, tidak hanya membimbing Mu Zhuohua untuk bertindak cerdas, tetapi juga mendorongnya untuk tidak takut menghadapi tantangan dengan keberanian dan strategi yang tepat, meski harus melawan kebiasaan atau norma yang ada.

Anakku, perempuan harus banyak belajar

Harus punya impian sendiri

Meskipun terkurung dalam kamar, 

agar tidak selamanya  menjadi burung yang terperangkap

Jangan serahkan nasibmu pada orang lain (nasihat ibu kandung Mu Zhuo Hua)

Nasihat dari ibu kandung Mu Zhuohua ini sarat dengan pesan pemberdayaan, khususnya untuk wanita, dan mencerminkan kebijaksanaan seorang ibu yang ingin anaknya hidup mandiri, berdaya, dan tidak terkungkung oleh batasan tradisional. Berikut adalah penjelasan mengenai pesan yang terkandung:

1. "Perempuan harus banyak belajar"

Nasihat ini menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Dengan belajar, seorang wanita dapat memahami dunia, memiliki keterampilan, dan menjadi lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup. Belajar bukan hanya soal pendidikan formal, tetapi juga belajar dari pengalaman, lingkungan, dan orang lain.

2. "Harus punya impian sendiri"

Ibu Mu Zhuohua mendorong anaknya untuk memiliki tujuan hidup yang personal, bukan hanya mengikuti harapan orang lain. Impian adalah sumber motivasi dan arah yang memberi makna pada kehidupan seseorang. Dengan memiliki impian, seorang wanita tidak hanya hidup sebagai pelengkap, tetapi sebagai individu yang berkontribusi dan mewujudkan potensi dirinya.

3. "Meskipun terkurung dalam kamar, agar tidak selamanya menjadi burung yang terperangkap"

Ungkapan ini menggunakan metafora burung yang terperangkap untuk menggambarkan keterbatasan sosial yang sering dialami perempuan pada masa itu. Walaupun seorang wanita mungkin hidup dalam keterbatasan---baik karena norma, tradisi, atau kondisi fisik---pendidikan dan impian adalah cara untuk membebaskan dirinya secara mental dan emosional. Jika pikiran seseorang merdeka, maka batasan fisik tidak akan menghentikan pertumbuhan dirinya.

4. "Jangan serahkan nasibmu pada orang lain"

Nasihat ini adalah inti dari pesan ibu Mu Zhuohua: kemandirian. Jangan menggantungkan hidup atau kebahagiaan pada orang lain, termasuk keluarga, pasangan, atau masyarakat. Seorang wanita harus memiliki kendali atas hidupnya sendiri, membuat keputusan berdasarkan kehendaknya, dan bertanggung jawab atas jalan hidup yang ia pilih.

Nasihat ini adalah panggilan untuk pemberdayaan perempuan:

1. Pentingnya pendidikan: Pendidikan membuka pintu menuju kemandirian dan kebebasan.

2. Keberanian untuk bermimpi: Impian adalah awal dari perubahan dan perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik.

3. Mentalitas bebas dalam keterbatasan: Pikiran yang merdeka adalah kunci untuk mengatasi batasan sosial atau fisik.

4. Kemandirian: Seorang perempuan harus menjadi pengendali nasibnya sendiri, tidak menyerahkan kehidupannya pada kehendak orang lain.

Nasihat ini mencerminkan cinta seorang ibu yang menginginkan anaknya menjadi wanita tangguh, berdaya, dan tidak menyerah pada keadaan. Bagi Mu Zhuohua, nasihat ini menjadi landasan penting untuk berani melawan norma tradisional dan mengejar impiannya sebagai seorang pejabat wanita.

Pinterest.com/literaturemelts, Putri Ruo Jia (Wang Likun)
Pinterest.com/literaturemelts, Putri Ruo Jia (Wang Likun)

Aku tidak punya hati

Punya hati bisa memicu rasa bersalah

Tanpa hati, tak akan tersiksa

Ungkapan Putri Rou Jia (Wang Likun), "Aku tidak punya hati. Punya hati bisa memicu rasa bersalah. Tanpa hati, tak akan tersiksa," mencerminkan kepribadian dan cara pandang hidupnya yang dibentuk oleh pengalaman pahit, tekanan emosional, atau pengkhianatan. Berikut penjelasan mengenai maknanya:

1. "Aku tidak punya hati"

Kalimat ini adalah ekspresi dari penyangkalan terhadap perasaan atau emosi yang sering dianggap sebagai sumber kelemahan. Dengan mengatakan bahwa ia "tidak punya hati," Putri Rou Jia mencoba menunjukkan bahwa ia telah memutuskan untuk menutup dirinya dari emosi seperti cinta, empati, atau kehangatan yang dapat membuatnya rentan. Ini adalah mekanisme pertahanan untuk melindungi dirinya dari luka atau kekecewaan lebih lanjut.

2. "Punya hati bisa memicu rasa bersalah"

Ungkapan ini menunjukkan bahwa memiliki hati, atau perasaan, sering kali membuat seseorang rentan terhadap rasa bersalah---mungkin karena keputusan yang diambil, tindakan yang dilakukan, atau pengkhianatan yang dilakukan kepada orang lain. Putri Rou Jia mungkin merasa bahwa perasaan seperti cinta atau empati hanya membawa konflik batin yang menghambat tujuan atau ambisinya.

3. "Tanpa hati, tak akan tersiksa"

Ini adalah kesimpulan dari pandangan Putri Rou Jia: dengan menyingkirkan perasaan atau emosi, ia percaya bahwa dirinya tidak akan lagi tersiksa oleh rasa sakit emosional, rasa bersalah, atau dilema moral. Pernyataan ini mencerminkan sikap dingin dan tegar yang ia adopsi untuk bertahan dalam situasi yang penuh tekanan atau pengkhianatan.

Ungkapan ini mencerminkan:

1. Trauma emosional: Putri Rou Jia kemungkinan besar pernah mengalami pengalaman yang sangat menyakitkan, seperti dikhianati, kehilangan orang yang dicintai, atau berada dalam situasi di mana emosi menjadi kelemahan yang dieksploitasi.

2. Mekanisme bertahan hidup: Dengan "tidak punya hati," ia berusaha melindungi dirinya dari luka emosional yang lebih besar.

3. Konflik batin: Meskipun ia menyatakan bahwa ia tidak punya hati, ungkapan ini juga bisa menjadi cerminan rasa sakit yang mendalam. Mungkin, ia sebenarnya masih memiliki hati, tetapi memilih untuk menekan atau mengabaikannya demi bertahan hidup atau mencapai tujuannya.

Pernyataan Putri Rou Jia menggambarkan dilema manusiawi: apakah lebih baik menjalani hidup dengan hati yang penuh emosi, meski berisiko terluka, atau menekan emosi dan menjalani hidup tanpa rasa sakit tetapi juga tanpa kebahagiaan sejati? Ungkapan ini juga mencerminkan kerumitan karakter Putri Rou Jia yang mencoba menyeimbangkan kekuatan dan kelemahannya di tengah intrik politik atau konflik pribadi.

Dalam konteks cerita, sikap ini mungkin menjadi sumber kekuatan sekaligus kelemahan Putri Rou Jia. Di satu sisi, ia bisa menjadi sosok yang tegas, tak tergoyahkan oleh emosi, dan mampu membuat keputusan sulit. Namun, di sisi lain, ia mungkin merindukan hubungan yang tulus dan rasa cinta yang sebenarnya, yang bisa menghidupkan kembali "hati"-nya yang telah ia tolak.

Pinterest.com/runabbyrun, Mu Zhuohua (Jing Tian)
Pinterest.com/runabbyrun, Mu Zhuohua (Jing Tian)

Perempuan dan pedagang  licik sulit dididik

Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?

Pernyataan Mu Zhuohua, "Perempuan dan pedagang licik sulit dididik. Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?", mengandung kritik tajam terhadap stereotip sosial serta ajakan untuk bersikap adaptif dan cerdas dalam menghadapi ketidakadilan. Berikut adalah penjelasan mengenai maknanya:

1. Kritik terhadap stereotip tentang perempuan

Ungkapan ini mencerminkan kesadaran Mu Zhuohua terhadap stigma yang sering dilekatkan pada perempuan. Dalam masyarakat tradisional, perempuan kerap dianggap lemah, emosional, atau sulit diarahkan, seperti stereotip yang ia gunakan di sini. Namun, dengan nada sinis, Zhuohua membalikkan stereotip ini untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama untuk cerdik dan strategis---terutama ketika menghadapi tantangan dari pihak yang juga licik, seperti para pedagang.

2. Menyoroti kelicikan pedagang

Mu Zhuohua secara langsung mengakui bahwa pedagang sering kali menggunakan kelicikan untuk meraih keuntungan. Kelicikan ini tidak hanya mencakup tipu daya, tetapi juga strategi manipulatif yang mengeksploitasi orang lain, termasuk perempuan yang dianggap mudah dimanfaatkan. Dengan mengatakan ini, Zhuohua menyoroti ketidakadilan yang terjadi dalam hubungan sosial dan ekonomi.

3. Ajakan untuk melawan dengan kecerdikan

Pertanyaan retorik yang diajukan Zhuohua---"Mengapa perempuan tidak boleh licik terhadap para pedagang yang licik tersebut?"---adalah pernyataan yang mendobrak norma sosial. Ia tidak hanya menantang stereotip pasif terhadap perempuan, tetapi juga mendorong perempuan untuk melawan ketidakadilan dengan cara yang sama cerdas dan strategisnya seperti mereka yang menindas. Dalam konteks ini, Zhuohua menegaskan bahwa kecerdikan bukanlah sifat negatif jika digunakan untuk melawan ketidakadilan.

Pesan yang terkandung:

1. Kecerdikan adalah alat, bukan kejahatan: Zhuohua menekankan bahwa licik bukanlah sifat yang buruk jika digunakan untuk tujuan yang benar, seperti melindungi diri atau melawan pihak yang tidak adil.

2. Kesetaraan dalam kecerdasan dan strategi: Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa perempuan juga mampu berpikir strategis dan memiliki hak untuk menggunakan kecerdikan sebagai alat untuk bertahan hidup atau memperjuangkan keadilan.

3. Melawan ketidakadilan dengan kecerdasan: Zhuohua mengajarkan bahwa dalam menghadapi pihak yang licik, seperti pedagang, perempuan tidak perlu merasa terikat oleh norma sosial yang melarang mereka bersikap tegas atau strategis.

Sebagai tokoh yang berani melawan norma tradisional, Mu Zhuohua menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya berhak bermimpi dan berjuang, tetapi juga berhak menggunakan kecerdasan dan strategi untuk mengatasi hambatan, bahkan jika itu berarti bertindak "licik" terhadap mereka yang menggunakan cara yang sama. Ini mencerminkan perjuangan Zhuohua untuk meruntuhkan batasan sosial yang mengekang perempuan di masanya.

Pernyataan ini adalah bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan dan stereotip sosial. Mu Zhuohua tidak hanya menantang pandangan tradisional tentang perempuan, tetapi juga mendorong pembaca atau penonton untuk melihat kecerdikan sebagai kekuatan yang dapat digunakan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Link Nonton Drama China, The Legend of Zhuohua

Klik di sini

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun