Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meraih Keadilan, Mewujudkan Kesetaraan melalui Distribusi yang Adil

22 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Perbedaan menetapkan bahwa ketidaksetaraan sosial dan ekonomi dapat diterima jika ketidaksetaraan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi mereka yang paling tidak beruntung. Dalam konteks ini, Rawls menekankan bahwa kebijakan dan sistem sosial harus dirancang untuk memastikan bahwa individu-individu dalam posisi terendah (misalnya, pekerja tidak terampil) menerima keuntungan yang paling besar dari ketidaksetaraan yang ada.

Rawls berpendapat bahwa, meskipun ketidaksetaraan mungkin ada, yang lebih penting adalah bagaimana hasil dari ketidaksetaraan tersebut memengaruhi mereka yang paling rentan. Ini berarti bahwa perbaikan dalam kondisi hidup orang-orang yang tidak beruntung harus menjadi prioritas utama.

2. Ketidaksetaraan Radikal yang Dapat Diterima

Sifat prioritarian dari Prinsip Perbedaan memungkinkan untuk adanya ketidaksetaraan yang signifikan dalam masyarakat. Rawls mengakui bahwa untuk mendorong inovasi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi, beberapa tingkat ketidaksetaraan mungkin diperlukan. Namun, ketidaksetaraan ini harus dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka yang paling tidak beruntung.

 Dalam konteks ini, Rawls tidak membatasi ketidaksetaraan pada tingkat tertentu. 

Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa ketidaksetaraan radikal yang lebih besar dari yang pernah ada sebelumnya di dunia mungkin dapat diterima jika ketidaksetaraan tersebut mengarah pada peningkatan kesejahteraan bagi kelompok yang paling tidak beruntung. Ini mengarah pada pemikiran bahwa jika, misalnya, pengusaha atau profesional mendapatkan kekayaan yang sangat besar, tetapi ini juga berarti bahwa pekerja tidak terampil mendapat manfaat dari peluang kerja dan akses terhadap layanan yang lebih baik, maka ketidaksetaraan tersebut bisa dianggap sah.

3. Bedanya dengan Egalitarianisme

Egalitarianisme berfokus pada pencapaian kesetaraan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya, sehingga setiap individu menerima bagian yang sama dari manfaat masyarakat. Dalam pandangan egalitarian, ketidaksetaraan sering kali dianggap tidak adil, terlepas dari dampaknya terhadap kelompok yang lebih rendah.

Dalam hal ini, Prinsip Perbedaan Rawls berbeda dari pandangan egalitarian karena ia tidak berusaha untuk menghilangkan ketidaksetaraan, melainkan untuk memastikan bahwa ketidaksetaraan yang ada diarahkan untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi mereka yang paling tidak beruntung. 

Rawls mengakui bahwa kehidupan yang lebih baik untuk yang beruntung secara sosial atau ekonomi tidak harus mengorbankan kesejahteraan mereka yang kurang beruntung, tetapi harus menyertainya.

Dengan demikian, Prinsip Perbedaan mencerminkan pendekatan prioritarian dalam menanggapi masalah keadilan sosial. Ia memungkinkan untuk adanya ketidaksetaraan yang lebih besar dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan kelompok yang paling tidak beruntung, sehingga mengedepankan prinsip keadilan yang mempertimbangkan hasil sosial dan ekonomi secara lebih holistik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun