Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Meraih Keadilan, Mewujudkan Kesetaraan melalui Distribusi yang Adil

22 Oktober 2024   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:30 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB 5

Sebagian orang memang lahir dalam kondisi yang lebih menguntungkan dibandingkan yang lain, memiliki kekayaan, status sosial, atau akses terhadap peluang yang lebih besar---dalam istilah yang sering disebut "dilahirkan dengan sendok perak di mulut mereka." 

Di sisi lain, banyak orang dilahirkan dalam situasi yang sulit, di mana mereka harus berjuang keras hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Pemikir seperti John Rawls, yang mewakili pandangan liberal-kiri dan sosialis, mempertanyakan apakah ketimpangan ini adil. Rawls berpendapat bahwa distribusi kekayaan dan kesempatan yang tidak merata sejak lahir menimbulkan ketidakadilan. 

Dalam bukunya A Theory of Justice, Rawls memperkenalkan konsep "veil of ignorance" (tabir ketidaktahuan), di mana kita harus membayangkan diri kita membuat aturan masyarakat tanpa mengetahui posisi sosial kita sendiri. 

Dalam situasi ini, orang cenderung menciptakan aturan yang adil untuk semua, karena mereka bisa saja berakhir di posisi kurang beruntung.

Pandangan Rawls mendukung konsep distributive justice (keadilan distributif), di mana kekayaan dan sumber daya harus didistribusikan secara lebih adil, sehingga mereka yang kurang beruntung masih memiliki akses ke peluang dan kualitas hidup yang layak. 

Ini bukan berarti menghilangkan perbedaan sepenuhnya, tetapi memastikan bahwa ketimpangan tidak menciptakan hambatan besar bagi mereka yang berada di posisi kurang menguntungkan.

John Rawls, yang dikenal sebagai seorang profesor filsafat di Harvard dan seorang pemikir besar dalam filsafat politik, menyadari bahwa kesuksesannya dalam hidup sebagian besar disebabkan oleh faktor keberuntungan. 

Meskipun dia adalah salah satu orang terkaya dan paling berpengaruh selama masa hidupnya, Rawls mengakui bahwa ini bukan hasil dari usahanya semata, melainkan dari serangkaian keberuntungan yang ia dapatkan sejak lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun