Mahasiswa juga bisa mengalami kendala administratif atau finansial yang mempengaruhi kelancaran studi. Misalnya, masalah dalam pengajuan proposal penelitian, keterlambatan dalam pendanaan, atau kewajiban administratif lainnya dapat memperpanjang waktu studi.
6. Perubahan Fokus Penelitian
Dalam proses studi, mahasiswa bisa mengalami perubahan minat atau fokus penelitian. Keputusan untuk mengubah topik penelitian atau pendekatan metodologis bisa memakan waktu tambahan untuk menyelesaikan studi.
Secara keseluruhan, meskipun 3 tahun atau 6 semester adalah waktu ideal untuk menyelesaikan pendidikan doktor, berbagai faktor internal dan eksternal sering kali menyebabkan mahasiswa membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan studi S3 mereka. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk merencanakan studi mereka dengan baik dan mencari dukungan yang diperlukan selama proses akademik.
Untuk menyelesaikan studi S3 atau program doktor, mahasiswa diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan akademik yang ketat, yang bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang tinggi dalam penelitian dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Berikut adalah penjelasan mengenai tiga persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh mahasiswa S3:
1. Penelitian Orisinal
Salah satu syarat paling fundamental dalam program doktoral adalah melakukan penelitian orisinal. Mahasiswa harus mampu menghasilkan karya ilmiah yang tidak hanya menambah pengetahuan yang sudah ada, tetapi juga memberikan kontribusi baru dalam bidang yang mereka geluti. Penelitian ini biasanya bertujuan untuk memecahkan masalah yang relevan, mengembangkan teori baru, atau menawarkan pendekatan inovatif terhadap isu yang ada. Proses ini melibatkan identifikasi topik penelitian, perumusan hipotesis, pengumpulan data, serta analisis yang mendalam. Kualitas penelitian yang dihasilkan menjadi ukuran utama kemampuan akademik mahasiswa.
2. Publikasi Ilmiah
Mahasiswa doktor sering kali diharuskan untuk menerbitkan hasil penelitian mereka dalam jurnal ilmiah yang diakui. Publikasi ini penting untuk membangun reputasi akademik mahasiswa dan memperkenalkan hasil penelitian mereka kepada komunitas ilmiah yang lebih luas. Selain itu, publikasi ilmiah menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan telah melalui proses peninjauan sejawat (peer review), sehingga diakui oleh para ahli di bidangnya. Beberapa perguruan tinggi bahkan mensyaratkan mahasiswa untuk mempublikasikan sejumlah artikel sebelum mereka dapat mempertahankan disertasi.
3. Mempertahankan Disertasi
Setelah menyelesaikan penelitian dan menulis disertasi, mahasiswa harus menghadapi ujian pertahanan disertasi. Dalam proses ini, mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan panel dosen atau penguji yang terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Ujian ini bertujuan untuk menguji pemahaman mahasiswa tentang topik penelitian mereka, kemampuan untuk menjawab pertanyaan kritis, dan keterampilan dalam menjelaskan metodologi dan hasil penelitian. Keberhasilan dalam mempertahankan disertasi adalah langkah terakhir sebelum mahasiswa memperoleh gelar doktor.