Jenis bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi usus berat. Beberapa strain E. coli, seperti E. coli O157:H7, dapat menyebabkan penyakit serius dengan gejala seperti diare berdarah dan nyeri perut yang parah.
Jika seseorang terkontaminasi oleh bakteri-bakteri ini, mereka dapat menderita penyakit serius seperti disentri atau tifus.Â
Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare berat dengan darah atau lendir, sementara tifus adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi, yang dapat mengancam nyawa jika tidak diobati.
Oleh karena itu, Toto menekankan pentingnya mencuci kulit jeruk secara menyeluruh sebelum mengonsumsinya untuk mengurangi risiko terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen.Â
Praktik kebersihan yang baik tidak hanya melindungi kesehatan individu, tetapi juga membantu mencegah penyebaran penyakit di masyarakat.
Selain kebersihan dari mikroorganisme, Toto Sudargo juga mengingatkan pentingnya membersihkan kulit jeruk dari pestisida sebelum dikonsumsi. Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan dalam budidaya pertanian untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman, termasuk jeruk.Â
Penggunaan pestisida bertujuan untuk melindungi hasil panen, tetapi dapat meninggalkan residu pada kulit buah yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait pestisida pada kulit jeruk:
1. Jenis Pestisida
Toto menjelaskan bahwa pestisida yang sering ditemukan pada kulit jeruk termasuk organofosfat dan karbamat. Kedua jenis pestisida ini dikenal efektif dalam membunuh hama, tetapi mereka juga dapat berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia.
2. Risiko Keracunan