Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tren Baru Makan Kulit Jeruk sebagai Lalapan, Sehat atau Berisiko?

15 Oktober 2024   19:50 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:23 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kulit jeruk. Kulit jeruk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. (Sumber: SHUTTERSTOCK/KSENIIA KONAKOVA via kompas.com)

Selain itu, penjelasan ini juga bisa menjadi pengingat akan pentingnya variasi dalam pola makan, terutama dengan menggabungkan bahan-bahan yang tidak konvensional namun tetap bergizi.

Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jika tidak segera ditangani. 

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk DNA, protein, dan membran sel. Kerusakan ini terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh, yang berfungsi untuk menetralkan radikal bebas.

Jika kerusakan oksidatif ini terus berlanjut, beberapa konsekuensi serius dapat terjadi, antara lain:

1. Penuaan Dini

Kerusakan pada sel dan jaringan akibat radikal bebas dapat mempercepat proses penuaan. Ini dapat terlihat dari tanda-tanda penuaan seperti keriput, kulit kendur, dan penurunan fungsi organ.

2. Penyakit Jantung

Radikal bebas dapat merusak dinding arteri dan memicu peradangan, yang berkontribusi pada pembentukan plak. Ini meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan arteri), yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

3. Penyakit Neurodegeneratif

Kerusakan oksidatif juga dikaitkan dengan berbagai penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson. Radikal bebas dapat merusak neuron dan mengganggu fungsi otak, menyebabkan penurunan kognitif dan gangguan neurologis.

Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, termasuk kulit jeruk, untuk membantu melawan radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit terkait. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun