Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

FOMO: Ketakutan yang Membuat Kita Kehilangan Kehidupan Nyata

7 Oktober 2024   18:26 Diperbarui: 7 Oktober 2024   18:38 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/mind_help 

FOMO (Fear of Missing Out) adalah perasaan cemas dan takut yang muncul ketika seseorang merasa tertinggal atau tidak terlibat dalam suatu aktivitas yang sedang populer atau yang dilakukan orang lain. Perasaan ini sering kali dipicu oleh media sosial, di mana kita bisa melihat orang lain menjalani pengalaman, tren, atau mendapatkan kesempatan yang mungkin kita lewatkan. Akibatnya, FOMO menimbulkan rasa kecemasan bahwa orang lain sedang bersenang-senang, hidup lebih baik, atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik dibandingkan diri kita.

Fenomena ini bukan hanya tentang kehilangan kesempatan fisik, tetapi juga emosional. Misalnya, seseorang mungkin merasa cemas ketika tidak hadir dalam acara sosial atau melewatkan diskusi hangat tentang berita terkini. FOMO juga bisa membuat seseorang merasa tertekan untuk terus-menerus memantau media sosial agar tetap "up to date" dengan apa yang sedang terjadi. Ironisnya, meskipun seseorang berusaha menghindari rasa ketinggalan, FOMO justru bisa membuat seseorang kehilangan momen berharga dalam kehidupan nyata karena terlalu fokus pada apa yang "mungkin" sedang terjadi di luar sana.

Pada akhirnya, FOMO dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional, membuat seseorang merasa kurang puas dengan kehidupan mereka sendiri karena membandingkannya dengan kehidupan orang lain yang hanya terlihat di permukaan.

Salah satu penyebab utama FOMO (Fear of Missing Out) adalah penggunaan media sosial, yang memberikan akses mudah dan cepat kepada jutaan informasi dari berbagai belahan dunia. Platform seperti Instagram, yang sangat populer di kalangan berbagai lapisan masyarakat, memfasilitasi perasaan ini melalui fitur-fitur yang dirancang untuk terus memperbarui konten visual seperti foto dan video.

Contoh yang jelas adalah fitur Instastory, yang memungkinkan pengguna untuk membagikan momen keseharian mereka, baik berupa kegiatan sehari-hari, acara sosial, liburan, atau pencapaian pribadi. Saat melihat postingan-postingan ini, viewer sering kali hanya melihat sisi terbaik dari kehidupan orang lain, yang ditampilkan dengan sangat menarik. Ini memicu perasaan bahwa orang lain menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih seru, atau lebih produktif dibandingkan diri kita sendiri.

Pengaruh ini semakin kuat karena media sosial menyajikan kehidupan secara instan dan real-time. Sebuah gambar atau video dari teman atau influencer yang sedang liburan, menghadiri pesta, atau mencoba sesuatu yang baru bisa membuat kita merasa tertinggal. Kita mulai membandingkan rutinitas kita yang tampak lebih biasa atau kurang "menarik," meskipun apa yang kita lihat hanyalah potongan kecil dan sering kali terkurasi dari realitas mereka.

Proses ini tidak hanya menciptakan rasa cemas, tetapi juga bisa membuat seseorang merasa kurang berharga atau tidak puas dengan kehidupannya sendiri. Akhirnya, FOMO yang dipicu oleh media sosial seperti Instagram dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk peningkatan stres, kecemasan, dan rasa tidak aman karena perbandingan yang konstan dengan orang lain.

Menurut VeryWellMind, FOMO (Fear of Missing Out) adalah fenomena yang bisa dialami oleh semua gender dan kelompok usia. Tidak peduli apakah kita remaja, dewasa muda, atau bahkan orang yang lebih tua, perasaan cemas karena ketinggalan sesuatu bisa muncul kapan saja. Hal ini terutama disebabkan oleh akses mudah ke media sosial dan aliran informasi yang tak henti-hentinya. Mereka yang mengalami FOMO sering kali memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus-menerus membandingkan hidup mereka dengan apa yang mereka lihat di luar sana, yang sering kali terlihat lebih "ideal" atau "bahagia."

Timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa tahu jika kita mengalami FOMO? Beberapa gejala yang sering muncul meliputi:

1. Selalu Ingin Tahu Gosip Terbaru

Keinginan untuk selalu tahu gosip terbaru adalah salah satu gejala dari FOMO (Fear of Missing Out) yang lebih spesifik dan umum terjadi. Gosip, yang sering kali berhubungan dengan kabar atau cerita mengenai kehidupan pribadi orang lain, menjadi magnet bagi mereka yang ingin selalu tahu apa yang terjadi di sekitar mereka, terutama hal-hal menarik atau kontroversial. Dorongan untuk mengetahui gosip terbaru muncul dari rasa ingin terlibat dalam percakapan sosial yang relevan dan rasa takut tertinggal informasi yang penting atau menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun